News

316 Bangunan Rusak Akibat Gempa 6,5 Magnitudo Sumenep

Pemkab Sumenep Catat 316 Bangunan Rusak Akibat Gempa

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur mencatat sebanyak 316 bangunan rusak akibat gempa tektonik magnitudo 6,5 yang terjadi pada 30 September 2025, pukul 23.49 WIB. Data ini sesuai dengan hasil pendataan terkini yang dilaporkan oleh tim lapangan kepada pihak pemerintah.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menjelaskan bahwa kerusakan bangunan tersebar di tiga kecamatan di Pulau Sapudi, yaitu Kecamatan Nonggunong, Gayam, dan Kecamatan Talango. Menurutnya, jumlah kerusakan paling banyak terjadi di Kecamatan Gayam Pulau Sapudi.

“Menurut data terbaru melalui call center 112, jumlah bangunan rusak di sana sebanyak 297 unit, terdiri atas 279 rumah, 10 masjid, 3 Mushalla, 2 sekolah, lalu Puskesmas, Polindes dan toko, masing-masing satu unit,” katanya.

Selanjutnya, kerusakan bangunan terbanyak kedua berada di Kecamatan Nonggunong, yakni sebanyak 18 bangunan. “Kalau di Kecamatan Talango, sebanyak 1 rumah, yaitu di Desa Gapurana,” tambahnya.

Bupati menjelaskan bahwa pihaknya telah menerjunkan tim ke lokasi bencana terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, polisi, dan TNI untuk menyerahkan bantuan, melakukan pendataan lebih lanjut, serta membantu perbaikan tempat tinggal korban terdampak.

Ia juga menyampaikan bahwa dampak kerusakan bangunan dari musibah bencana gempa bumi di Pulau Sapudi kali ini lebih parah dibanding gempa yang terjadi pada 2018.

“Pada 2018 lalu, gempa bumi yang juga melanda Pulau Sapudi menyebabkan sebanyak 246 bangunan rusak. Yang saat ini 316,” ujarnya.

Kerusakan Bangunan di Berbagai Kecamatan

Berikut rincian kerusakan bangunan di beberapa kecamatan:

  • Kecamatan Gayam
  • Total bangunan rusak: 297 unit
  • Rinciannya:

    • 279 rumah
    • 10 masjid
    • 3 Mushalla
    • 2 sekolah
    • 1 Puskesmas
    • 1 Polindes
    • 1 toko
  • Kecamatan Nonggunong

  • Total bangunan rusak: 18 unit

  • Kecamatan Talango

  • Total bangunan rusak: 1 unit, yaitu di Desa Gapurana

Upaya Pemkab dalam Penanganan Bencana

Pemerintah Kabupaten Sumenep telah mengambil langkah-langkah penting untuk menangani dampak gempa. Tim penanggulangan bencana diterjunkan ke lokasi bencana guna memberikan bantuan darurat, melakukan pendataan lebih lanjut, dan membantu proses perbaikan tempat tinggal para korban.

Selain itu, pihak pemerintah juga berkoordinasi dengan instansi terkait seperti polisi dan TNI untuk memastikan keamanan dan kelancaran proses evakuasi serta distribusi bantuan.

Perbandingan dengan Gempa Sebelumnya

Bupati Sumenep menyatakan bahwa kerusakan yang terjadi akibat gempa kali ini lebih besar dibandingkan gempa yang terjadi pada tahun 2018. Saat itu, jumlah bangunan rusak hanya sebanyak 246 unit. Dengan adanya peningkatan jumlah bangunan rusak, pihak pemerintah akan terus memperkuat upaya pemulihan dan mitigasi bencana di masa depan.

Langkah-Langkah Pemulihan

Beberapa langkah yang diambil oleh pemerintah antara lain:

  • Pemetaan daerah yang terkena dampak gempa secara lebih detail
  • Distribusi bantuan logistik kepada korban bencana
  • Koordinasi dengan lembaga-lembaga sosial dan organisasi kemasyarakatan
  • Pembenahan infrastruktur yang rusak, termasuk jalan, listrik, dan air bersih

Dengan adanya upaya tersebut, diharapkan kondisi masyarakat dapat kembali stabil dan aman dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Penulis: AdminEditor: Admin