Tragedi Kerumunan Massa dalam Acara Politik di Tamil Nadu
Pada hari Minggu (28/9/2025), terjadi insiden yang menyedihkan di Tamil Nadu, India Selatan. Sebanyak 40 orang meninggal dunia akibat kerumunan massa yang terjadi saat sebuah rapat umum politik digelar. Insiden ini berlangsung dalam pawai politik untuk seorang tokoh yang juga aktor ternama, Joseph Vijay Chandrasekhar atau lebih dikenal sebagai Vijay.
Vijay, yang sebelumnya mundur dari dunia hiburan pada tahun 2024, kini telah mendirikan partai politik bernama Tamilaga Vettri Kazhagam (TVK). Dalam pernyataannya, Kepala Menteri Tamil Nadu, MK Stalin, menyebutkan bahwa korban tewas mencakup sembilan anak-anak, 17 perempuan, dan 13 laki-laki. Selain itu, masih ada 51 orang lainnya yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Polisi setempat telah menetapkan tiga pejabat senior TVK sebagai tersangka dengan dugaan kelalaian hingga pembunuhan. Menurut informasi yang diperoleh, acara tersebut awalnya hanya diizinkan untuk 10.000 peserta, namun jumlah yang hadir jauh melebihi perkiraan, bahkan dua kali lipat dari jumlah izin yang diberikan.
Awal Terjadinya Kerumunan
Menurut Kepala Polisi Tamil Nadu, V Selvaraj, pengunjuk rasa datang dalam jumlah besar untuk menghadiri demonstrasi Vijay. Acara ini digelar sebagai bagian dari persiapan Vijay untuk maju dalam pemilihan umum negara bagian pada 2026. Aktor yang dikenal lewat puluhan film box office Tamil ini berhasil menarik antusiasme besar dari para pendukungnya.
Bahkan di bawah terik matahari, ribuan pendukung rela berdesakan di lokasi acara. Beberapa saksi mengungkapkan bahwa keterlambatan Vijay hingga enam jam membuat kerumunan semakin padat. Barikade dan tali yang dipasang untuk mengatur massa tidak mampu menahan dorongan ribuan orang yang ingin mendekati panggung.
Seorang saksi menyebutkan, beberapa orang pingsan saat Vijay berpidato, sehingga pidato harus dihentikan dan ambulans dipanggil ke lokasi. Tayangan televisi memperlihatkan sejumlah orang pingsan di tengah kerumunan. Situasi semakin memuncak ketika Vijay melemparkan botol air ke arah kerumunan, lalu meninggalkan lokasi dengan kendaraan kampanye.
Ratusan orang berlari mengejar bus yang ditumpangi Vijay, hingga menimbulkan kepanikan. Akibatnya, terjadi desak-desakan yang berujung pada tragedi kerumunan massa yang menelan korban jiwa.
Respons dari Pihak Terkait
Atas insiden ini, Vijay menyampaikan duka mendalam melalui akun media sosial X-nya. Ia menulis, “Hatiku hancur. Aku merintih kesakitan dan kesedihan yang tak tertahankan.” Perdana Menteri India, Narendra Modi, juga menyampaikan belasungkawa atas kejadian tersebut, menyebutnya sebagai kejadian yang sangat menyedihkan.
Pemerintah Tamil Nadu menjanjikan kompensasi sebesar 1 juta rupee (sekitar Rp 188 juta) bagi keluarga korban. Sementara itu, MK Stalin memastikan penyelidikan mendalam akan dilakukan terkait kejadian ini.
Tragedi Serupa di India
Tragedi kerumunan massa yang berujung kematian bukanlah hal asing di India. Pada Januari 2025, setidaknya 30 orang tewas saat ribuan umat Hindu berebut mandi di Sungai Gangga dalam festival Maha Kumbh, salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia. Kejadian serupa juga pernah terjadi di berbagai acara publik lainnya, baik dalam konteks politik maupun keagamaan.
Insiden di Tamil Nadu ini menjadi peringatan penting tentang pentingnya pengelolaan acara besar yang aman dan terstruktur. Dengan jumlah peserta yang sangat besar, manajemen kerumunan menjadi faktor krusial untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa depan.