Co-founder Ethereum, Vitalik Buterin, mengungkap rencana besar untuk meningkatkan kapasitas Layer-1 (L1) Ethereum hingga 10 kali lipat dalam waktu satu tahun ke depan.
Pernyataan ini disampaikan dalam ajang ETHGlobal Prague 2025, sebagai jawaban atas meningkatnya kebutuhan efisiensi jaringan utama Ethereum di tengah biaya tinggi dan kemacetan transaksi yang masih menjadi kendala.
“Secara umum, saya rasa kita bisa melakukan scaling L1 Ethereum sekitar 10x dalam setahun ke depan,” ujar Buterin saat tampil di atas panggung ETHGlobal.
Langkah ini dipilih Buterin sebagai strategi bertahap namun terukur, dibandingkan proposal ekstrem yang menyerukan peningkatan 1.000 kali dalam waktu singkat.
Strategi Peningkatan Gas Limit dan Stateless Clients
Rencana peningkatan ini akan didorong oleh kombinasi peningkatan gas limit dan penerapan teknologi stateless clients, yaitu node ringan yang dapat memvalidasi blok tanpa menyimpan seluruh riwayat transaksi.
Pada Mei 2025 lalu, gas limit Ethereum telah dinaikkan dari 30 juta menjadi 36 juta—sebuah langkah awal dalam misi skalabilitas ini.
Selain itu, Buterin menyoroti pentingnya perbaikan di level jaringan dan protokol, termasuk optimalisasi Ethereum Virtual Machine (EVM) dan penyederhanaan struktur protokol.
Di balik ambisi skalabilitas, Buterin menegaskan bahwa desentralisasi dan resistensi terhadap sensor akan tetap menjadi fondasi utama Ethereum. Ia menyatakan bahwa pendekatan terlalu agresif justru dapat membuka celah terhadap sentralisasi jaringan.
“Beberapa pihak ingin kita langsung komit 1.000x sekarang juga, tapi saya lebih memilih pendekatan aman,” jelas Buterin.
Setelah pencapaian skala 10x nanti, Buterin menyarankan agar jaringan “ambil napas sejenak” dan menilai apakah nilai-nilai inti Ethereum masih terjaga.
Baca Juga:
- Ethereum Foundation Restrukturisasi Tim Inti, Sejumlah Staf Diberhentikan
- Ethereum Pimpin Arus Dana Kripto setelah Dukungan SEC terhadap Staking
Reaksi Komunitas dan Kritik Eksternal
Usulan ini muncul di tengah dorongan komunitas yang meminta peningkatan kapasitas secara cepat. Dankrad Feist, salah satu peneliti utama Ethereum, mengajukan proposal EIP-7938 untuk menaikkan gas limit sebagai jalan memperbesar throughput jaringan hingga 100x dalam empat tahun.
Namun, tidak semua suara berasal dari dalam komunitas. Charles Hoskinson, pendiri Cardano dan mantan rekan Buterin, melontarkan kritik tajam dengan menyebut Ethereum berisiko menjadi “Myspace” dalam dunia blockchain. Ia menyalahkan Layer-2 yang dianggap “parasitik” karena mengambil alih peran utama jaringan L1.
Salah satu alasan utama di balik inisiatif ini adalah tingginya biaya transaksi pada jaringan Ethereum, terutama untuk perpindahan aset antar Layer-2 yang bisa mencapai $14 per transaksi. Target ke depan adalah menurunkan biaya tersebut menjadi $0,28 dengan skala enam kali lipat.
Jika berhasil, langkah ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi, tetapi juga menarik minat lebih besar dari institusi dan pengembang aplikasi terdesentralisasi (dApp).
“Tujuan saya adalah menjadikan Ethereum lebih sederhana, kuat, dan universal,” tutur Buterin.
Vitalik Buterin membawa Ethereum menuju fase transformatif dengan target peningkatan kapasitas Layer-1 sebesar 10 kali lipat. Meski masih diwarnai perdebatan antara pendekatan konservatif dan agresif, strategi ini menandai komitmen Ethereum untuk tetap relevan dan tangguh di tengah lanskap blockchain yang makin kompetitif.
Sumber: decrypt.co
Artikel ini bukan merupakan saran atau rekomendasi investasi. Setiap langkah investasi dan perdagangan mengandung risiko, dan pembaca diharapkan untuk melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan.