Publica.id - Bitcoin halving merupakan salah satu peristiwa yang paling ditunggu-tunggu dalam dunia kripto. Selain menjadi mekanisme penting dalam ekosistem Bitcoin, halving juga sering dikaitkan dengan perubahan harga yang signifikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana Bitcoin halving memengaruhi harga Bitcoin, cara kerjanya, serta faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi hasil akhirnya.
Apa Itu Bitcoin Halving?
Bitcoin halving adalah proses yang terjadi setiap kali 210.000 blok Bitcoin berhasil ditambang, atau kira-kira setiap empat tahun sekali. Pada saat ini, hadiah yang diterima oleh penambang untuk memvalidasi satu blok transaksi Bitcoin akan berkurang setengahnya. Mekanisme ini telah ditentukan sejak awal oleh pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto, untuk memastikan bahwa jumlah total Bitcoin yang beredar tidak melebihi 21 juta.
Tujuan Bitcoin Halving
Tujuan utama dari halving adalah:
- Mengontrol Pasokan: Membatasi laju penciptaan Bitcoin baru agar pasokan tetap terbatas dan sesuai dengan batas maksimal 21 juta Bitcoin.
- Menjaga Kelangkaan: Dengan membatasi jumlah Bitcoin yang beredar, halving membantu menciptakan kelangkaan yang dapat meningkatkan nilai Bitcoin dalam jangka panjang.
- Mengurangi Inflasi: Halving dirancang untuk mengurangi inflasi dalam ekosistem Bitcoin, memastikan bahwa nilai Bitcoin tidak menurun akibat pasokan yang berlebihan.
- Memperpanjang Siklus Penambangan: Dengan mengurangi hadiah secara bertahap, halving memperpanjang umur sistem Bitcoin hingga semua Bitcoin habis ditambang.
Cara Kerja Bitcoin Halving
Bitcoin halving berfungsi melalui mekanisme yang telah tertanam dalam kode sumber Bitcoin. Berikut adalah penjelasan tentang cara kerjanya:
- Proses Penambangan: Penambang menggunakan daya komputasi untuk memecahkan teka-teki matematika kompleks dalam proses yang disebut “proof of work.” Tujuannya adalah untuk memvalidasi transaksi dalam satu blok Bitcoin.
- Hadiah Blok: Ketika seorang penambang berhasil memvalidasi sebuah blok, mereka menerima hadiah berupa Bitcoin baru. Hadiah ini awalnya adalah 50 BTC per blok saat Bitcoin diluncurkan pada tahun 2009.
- Pengurangan Hadiah: Setiap kali 210.000 blok berhasil ditambang (sekitar empat tahun), jumlah hadiah Bitcoin yang diberikan kepada penambang berkurang setengahnya. Proses ini berlanjut hingga seluruh 21 juta Bitcoin ditambang.
- Penciptaan Kelangkaan: Dengan pengurangan hadiah, jumlah Bitcoin baru yang masuk ke dalam sirkulasi menjadi semakin sedikit, menciptakan kelangkaan yang bertujuan menjaga atau meningkatkan nilai Bitcoin.
Dampak Bitcoin Halving terhadap Harga Bitcoin
Berikut adalah beberapa dampak utama yang biasanya terjadi setelah Bitcoin halving:
1. Pengurangan Pasokan Bitcoin di Pasar
Ketika halving terjadi, laju penciptaan Bitcoin baru menjadi lebih lambat. Karena hadiah yang diterima penambang berkurang, jumlah Bitcoin yang tersedia untuk diperdagangkan di pasar menjadi lebih sedikit. Dengan pasokan yang berkurang, dinamika penawaran dan permintaan mulai berubah.
Jika permintaan terhadap Bitcoin tetap stabil atau meningkat, sementara pasokan baru berkurang, harga Bitcoin biasanya cenderung naik. Sebagai contoh, setelah halving ketiga pada Mei 2020, harga Bitcoin melonjak dari sekitar $9.000 menjadi lebih dari $64.000 pada April 2021, mencatat rekor tertinggi sepanjang masa pada saat itu.
2. Meningkatkan Kelangkaan Bitcoin
Salah satu konsep utama di balik halving adalah menciptakan kelangkaan yang lebih besar untuk Bitcoin. Karena jumlah Bitcoin yang dapat ditambang semakin sedikit, aset ini menjadi lebih langka dari waktu ke waktu. Kelangkaan inilah yang membuat Bitcoin menarik bagi banyak investor, baik individu maupun institusi besar.
Kelangkaan ini sering kali dibandingkan dengan komoditas seperti emas, yang juga memiliki pasokan terbatas. Dalam konteks ini, Bitcoin sering disebut sebagai “emas digital,” karena sifatnya yang terbatas dan sulit diperoleh. Halving semakin memperkuat narasi ini, sehingga menarik lebih banyak investor untuk membeli dan menyimpan Bitcoin.
3. Meningkatkan Volatilitas Harga
Bitcoin halving juga sering kali diikuti oleh lonjakan volatilitas harga. Hal ini disebabkan oleh spekulasi yang terjadi di pasar sebelum dan sesudah peristiwa halving. Banyak investor percaya bahwa halving akan menyebabkan kenaikan harga, sehingga mereka mulai membeli Bitcoin dalam jumlah besar sebelum halving terjadi.
Namun, volatilitas ini tidak selalu berarti kenaikan harga dalam jangka pendek. Pada beberapa kesempatan, harga Bitcoin sempat mengalami koreksi tajam setelah halving, sebelum akhirnya pulih dan mencetak rekor baru. Oleh karena itu, meskipun halving biasanya dianggap sebagai momen bullish bagi Bitcoin, investor tetap perlu berhati-hati terhadap potensi fluktuasi harga.
Sumber: kriptopedia.id