Banyak investor mungkin menganggap harga Bitcoin yang kini menembus US$107.000 per koin sudah terlalu tinggi untuk dibeli. Namun, pandangan berbeda justru datang dari Robert Kiyosaki, penulis buku keuangan terkenal Rich Dad Poor Dad, yang menyebut harga tersebut masih termasuk murah.
Dalam unggahannya di platform X (dulu Twitter), Kiyosaki secara terbuka mengajak masyarakat agar tidak ragu membeli Bitcoin, meski harganya telah melambung tinggi. Menurutnya, peluang investasi di aset kripto ini masih terbuka lebar dalam jangka panjang.
Kiyosaki bercerita, ia sempat ragu-ragu untuk membeli Bitcoin lantaran belum memahami sepenuhnya konsep uang digital. Ia baru mulai mengoleksi Bitcoin ketika harganya masih sekitar US$6.000 per koin, nominal yang waktu itu terasa mahal. Kini, Kiyosaki mengaku menyesal tidak membeli lebih banyak saat harga masih rendah.
“Sekarang pun, saya sering merasa Bitcoin sudah kemahalan, tapi saya tetap membeli. Jika nanti Bitcoin benar-benar menembus US$1 juta per koin, saya pasti menyesal tidak membeli lebih banyak sekarang,” tulis Kiyosaki dalam salah satu postingannya di X.
Ia juga menegaskan, walaupun hanya mampu membeli satu Satoshi (unit terkecil dalam Bitcoin), langkah tersebut bisa menjadi keputusan investasi yang sangat tepat dalam lima tahun mendatang.
Sentimen Global Dukung Optimisme Bitcoin
Optimisme terhadap Bitcoin kian menguat di tengah membaiknya sentimen perdagangan global. Sejumlah negara besar, seperti Kanada dan Jepang, menunjukkan kemajuan dalam negosiasi dagang dengan Amerika Serikat. Sementara itu, perjanjian dagang antara AS dan Inggris yang mulai berlaku turut memperkuat pasar aset digital dunia.
Pelaku pasar kini menantikan hasil pembicaraan dagang lanjutan dari Amerika Serikat menjelang tenggat waktu penting pada 9 Juli mendatang, yang berpotensi memengaruhi arah pasar keuangan global, termasuk harga aset kripto.
Kiyosaki: Prioritaskan Investasi pada Aset Nyata
Sejak lama, Kiyosaki konsisten menyarankan masyarakat agar tidak terlalu bergantung pada mata uang fiat maupun sistem perbankan konvensional. Ia merekomendasikan investasi pada aset fisik seperti emas, perak, dan Bitcoin sebagai sarana perlindungan kekayaan.
Bahkan belakangan ini, Kiyosaki memprediksi harga perak akan melonjak tajam pada bulan Juli, menyebutnya sebagai peluang investasi asimetris terbaik saat ini. Ia juga mengingatkan pentingnya mengambil langkah mandiri di tengah risiko ekonomi global yang kian meningkat akibat inflasi dan dampak teknologi kecerdasan buatan yang bisa memicu lonjakan pengangguran.
Kiyosaki berkali-kali menegaskan, menyimpan emas, perak, dan Bitcoin secara fisik jauh lebih aman dibandingkan investasi berbasis ETF atau instrumen keuangan lain yang bergantung pada pihak ketiga. “Selamatkan diri Anda sendiri,” tegasnya.
Bitcoin, Benteng Nilai di Tengah Gejolak Ekonomi
Menurut Kiyosaki, Bitcoin kini menjadi pelindung nilai utama di tengah ketidakpastian sistem moneter global. Ia bahkan optimistis harga Bitcoin bisa menembus US$250.000 pada akhir tahun ini. Kiyosaki mendorong para pengikutnya agar tetap percaya diri dan konsisten memegang aset kripto tersebut.
Bagi siapa saja yang masih ragu mencoba investasi kripto, Kiyosaki punya pesan singkat namun jelas: “Take care.”