Pasar kripto kembali diramaikan oleh pergerakan mengejutkan dari token XRP yang selama ini tampak ‘terlupakan.’ Kini, sejumlah besar token lama mulai keluar dari masa dormansi, menyedot perhatian pelaku pasar dan memicu spekulasi baru di kalangan investor.

Banyak pihak bertanya-tanya, apakah fenomena ini hanya sinyal aktivitas biasa atau justru pertanda datangnya gelombang aksi jual besar yang bisa menekan harga XRP lebih jauh? Isu ini semakin hangat seiring memasuki kuartal ketiga tahun 2025 yang penuh ketidakpastian.

Lonjakan Aktivitas On-Chain Picu Kekhawatiran

Menurut data terbaru dari platform analitik blockchain, Santiment, terjadi lonjakan signifikan pada metrik Dormant Circulation XRP. Angka perputaran token yang sebelumnya tidak aktif selama 90 hari itu melonjak hingga 387,19 juta pada awal pekan lalu—menjadi yang tertinggi dalam tiga minggu terakhir.

Secara sederhana, metrik ini mengidentifikasi berapa banyak token lama yang kembali berpindah tangan dalam tempo satu hari. Lonjakan biasanya menandakan pemilik jangka panjang mulai mengubah strategi, baik dengan memindahkan atau bahkan melepas sebagian aset mereka ke pasar.

Sejarah mencatat, peningkatan aktivitas token ‘tertidur’ kerap diikuti aksi ambil untung atau menghindari kerugian lebih besar, sehingga mendorong tekanan jual yang berpotensi menyeret harga turun.

Selain itu, indikator Liveliness—yang mengukur seberapa aktif jaringan blockchain—turut mengalami kenaikan ke level 0,809 setelah sebelumnya stabil sejak awal Juni. Hal ini mempertegas adanya gerakan signifikan dari para pemilik XRP lama.

Iklan

Penjual Makin Mendominasi, Ancaman Koreksi Harga

Analisa teknikal turut memperlihatkan tekanan dari sisi penjual. Indikator Balance of Power (BoP) XRP kini berada di zona negatif, tepatnya di -0,62. Indikator ini membandingkan kekuatan antara pembeli dan penjual dalam periode tertentu. Angka negatif menandakan dominasi penjual, yang biasanya memperbesar risiko tren penurunan harga dalam waktu dekat.

Bila tekanan jual terus berlanjut, harga XRP dikhawatirkan bisa terkoreksi hingga area US$2,08. Namun, jika permintaan kembali menguat dan aksi beli meningkat, ada peluang harga pulih menuju kisaran US$2,29.

Dengan adanya dinamika ini, XRP kini berada pada titik krusial. Investor disarankan untuk lebih cermat memantau pergerakan data on-chain dan berbagai sinyal pasar sebelum membuat keputusan investasi demi meminimalkan risiko.