Crypto

XRP Diprediksi Naik, Tapi Volume Transaksi Turun

Publica.id — Aset kripto XRP tengah menjadi sorotan setelah muncul analisis teknikal yang memproyeksikan potensi kenaikan harga hingga 470 persen. Namun, penurunan tajam volume transaksi berdasarkan data on-chain menimbulkan keraguan akan kekuatan reli ini dalam jangka pendek.

Analis: Pola Kenaikan Mirip Lonjakan XRP pada 2020

Prediksi kenaikan ini datang dari analis kripto populer dengan nama akun Cryptoinsightuk. Ia menilai XRP menunjukkan pola teknikal serupa dengan yang terjadi pada akhir 2020, ketika harga XRP melonjak dari $0,50 menjadi lebih dari $2,70 hanya dalam waktu 28 hari.

“Bitcoin telah menembus rekor tertingginya. Kini, giliran altcoin seperti XRP yang berpotensi mengalami reli berikutnya,” ujarnya dalam video Youtube yang diunggah pada 22 Mei 2025.

Cryptoinsightuk menyoroti adanya bullish divergence pada RSI (Relative Strength Index) untuk pasangan XRP/BTC dan XRP/ETH. Ia juga menekankan pentingnya harga harian ditutup di atas level resistensi $2,43 dan $2,60 sebagai konfirmasi tren naik berkelanjutan.

Ia turut memprediksi bahwa dominasi Bitcoin akan menurun, seiring rotasi likuiditas menuju altcoin seperti XRP dan Ethereum. Fenomena ini dikenal dengan istilah altseason, ketika altcoin mengalami lonjakan harga karena perubahan sentimen pasar.

Baca Juga: Trader XRP Dominan Ambil Posisi Long di Binance, Pertanda Bullish?

Volume Transaksi XRP Turun Lebih Dari 300 Juta Token

Meski sinyal teknikal menguat, data on-chain menunjukkan sentimen yang bertolak belakang. Volume transaksi XRP tercatat turun tajam, dari lebih dari 800 juta token menjadi sekitar 524 juta XRP dalam kurun 24 jam hingga 23 Mei 2025—turun lebih dari 300 juta token.

Volume Transaksi Xrp Turun
Data: XRPScan.com

Penurunan ini menjadi perhatian karena XRP dikenal sebagai token utilitas yang banyak digunakan untuk pembayaran lintas batas melalui jaringan RippleNet. Aktivitas transaksi yang menurun dapat mencerminkan penurunan adopsi institusional maupun pemakaian ritel.

Meskipun secara teknikal XRP telah berhasil menembus indikator penting seperti 50 EMA dan 100 EMA, serta mendekati area konsolidasi di bawah $2,50, keberlanjutan tren naik sangat bergantung pada stabilitas volume transaksi.

Dari sisi teknikal, XRP memiliki area support penting di rentang $2,30–$2,35. Area ini bertepatan dengan posisi EMA 100 dan zona breakout sebelumnya. Jika harga mampu bertahan di atas kisaran ini, peluang menuju $2,60 bahkan $3,00 masih terbuka.

Namun, jika support gagal dipertahankan, harga XRP berpotensi melemah ke kisaran $2,15–$2,20. Sementara itu, RSI XRP masih berada di bawah zona overbought dan belum menunjukkan sinyal divergensi bearish signifikan, yang berarti masih ada ruang untuk reli jika didukung oleh volume yang cukup.

Antara Reli atau Rebound Sementara

Dengan latar belakang teknikal yang mendukung dan spekulasi mengenai rotasi pasar ke altcoin, XRP berpeluang mengalami kenaikan harga signifikan dalam waktu dekat. Namun, penurunan volume transaksi menjadi tantangan utama yang tidak bisa diabaikan.

Reli harga XRP akan sangat ditentukan oleh dua faktor utama: kemampuan menembus resistensi teknikal, dan kembali menguatnya aktivitas on-chain. Tanpa dukungan dari sisi fundamental berupa penggunaan jaringan yang aktif, reli XRP berisiko menjadi sekadar pantulan sesaat, bukan tren naik jangka panjang.

Artikel ini bukan merupakan saran atau rekomendasi investasi. Setiap langkah investasi dan perdagangan mengandung risiko, dan pembaca diharapkan untuk melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan.