Persib Bandung baru saja kedatangan sosok baru yang dinantikan para Bobotoh, Alfeandra Dewangga Santosa. Pemain bertalenta dari PSIS Semarang ini langsung menjadi sorotan saat menjalani laga debutnya bersama Maung Bandung melawan Port FC.

Meskipun Persib harus menelan kekalahan 0-2, penampilan Dewangga tetap mendapat apresiasi berkat fleksibilitas dan jiwa kepemimpinannya yang kuat. Berikut ulasan lengkap soal adaptasi dan performa pemain muda ini di skuad Persib.

Karier dan Transfer ke Persib Bandung

Lahir di Semarang pada 28 Juni 2001, Alfeandra Dewangga memulai karier profesionalnya di PSIS Semarang sejak 2020. Selama lima musim, ia sudah mencatatkan 94 pertandingan dengan peran utama sebagai gelandang bertahan maupun bek tengah, serta berhasil mencetak lima gol.

Impian Dewangga untuk bermain di klub besar akhirnya terwujud pada 26 Juni 2025 saat Persib Bandung mengumumkan perekrutannya dengan kontrak dua tahun. Keunggulan Dewangga adalah kemampuannya bermain di beberapa posisi, mulai dari bek tengah, bek kiri, hingga gelandang bertahan—fitur yang sangat disukai pelatih Bojan Hodak.

Adaptasi Cepat di Lingkungan Baru

Meskipun harus menyesuaikan diri dengan suhu Bandung yang lebih dingin dibanding Semarang, Dewangga menunjukkan proses adaptasi yang cukup cepat. Ia mampu mengimbangi tuntutan teknis dan taktis di tim baru, terutama dalam membangun soliditas pertahanan yang baru dibentuk bersama rekrutan-rekrutan anyar Persib.

Evaluasi Penampilan Lawan Port FC

Dalam laga menghadapi Port FC yang berakhir dengan kekalahan 0-2, Dewangga tetap tampil menonjol. Ia berusaha memimpin lini belakang yang masih dalam tahap integrasi dan menjaga keseimbangan ketika timnya tertekan.

Mobilitasnya terlihat saat ia bergantian posisi dari bek tengah ke gelandang bertahan, sambil memberi instruksi kepada rekan-rekan setim. Sikap disiplin dan keberanian bermain cepat yang diperlihatkan sesuai dengan gaya kepemimpinannya saat menjadi kapten PSIS dan tim nasional U-23.

Iklan

Kekurangan yang Masih Harus Dibenahi

Meski menunjukkan potensi positif, beberapa hal masih perlu diperbaiki. Chemistry di lini belakang belum maksimal akibat proses integrasi yang masih berjalan, begitu pula komunikasi antar pemain yang harus diperkuat agar pertahanan lebih solid.

Prospek dan Harapan ke Depan

Kelebihan Dewangga yang paling menonjol adalah jiwa kepemimpinan, fleksibilitas posisi, dan adaptasi cepat di skuad Persib. Untuk ke depannya, ia perlu meningkatkan komunikasi efektif dengan lini belakang, memperbanyak pengalaman di kompetisi tandang terutama di level AFC, serta menyesuaikan intensitas permainan tim secara keseluruhan.

Potensi jangka panjang Dewangga sangat besar, terutama dengan kesempatan berlaga di Liga 1 dan AFC Champions League Two. Dengan dukungan penuh dari Bobotoh dan semangat masa kecilnya, pemain muda ini diyakini bakal menjadi pilar penting pertahanan Persib di musim mendatang.

Kesimpulan

Alfeandra Dewangga memang belum tampil sempurna, namun debutnya di Persib memberikan sinyal positif bagi masa depan klub. Kekalahan lawan Port FC menjadi fase awal adaptasi, dengan kualitas kepemimpinan dan kemampuan bermain di berbagai posisi menjadi modal utama. Jika komunikasi dan chemistry terus dibangun, bukan tidak mungkin Dewangga bakal menjadi benteng kokoh Persib Bandung.