Luca Marini kembali menunjukkan ketangguhan luar biasa di MotoGP Sachsenring 2025. Meski baru pulih sekitar 80 persen dari cederanya, ia berhasil finis di posisi keenam, menjadi hasil terbaiknya bersama tim Honda HRC Castrol di kelas utama.
Penampilan heroik pembalap asal Italia ini menarik perhatian banyak penggemar balap, terutama karena ia baru kembali berlomba setelah absen tiga seri akibat cedera saat uji coba Superbike di Suzuka. Keterbatasan fisik tak menghalanginya untuk memberikan performa penuh strategi dan keberanian di lintasan Sachsenring.
Start Agresif dan Strategi Jitu
Memulai balapan dari posisi ke-15, Marini langsung tampil agresif dengan menyalip hingga posisi ke-9 hanya dalam satu putaran. Namun, rasa sakit mulai mengganggunya saat lomba berjalan, sempat menurunkan posisinya ke urutan ke-11 di tengah lomba yang berlangsung 30 lap tersebut. Meski begitu, ia mampu bangkit dan menyelesaikan balapan di posisi keenam.
“Saya sangat senang dengan performa di balapan ini,” ujar Marini usai lomba. “Banyak pembalap terjatuh karena ban depan kehilangan grip, saya sangat berhati-hati terutama di Tikungan 1 yang menjadi titik jatuh banyak rider.”
Sejak lap ketujuh, Marini mulai merasakan sakit terutama di lengan kiri, namun ia memilih menurunkan ritme sedikit demi menjaga kondisi ban. Strategi ini terbukti efektif saat mendekati garis finis.
“Aku harus memperlambat sedikit karena nyeri, tapi itu justru membantu karena ban masih dalam kondisi bagus dan aku bisa menyalip dengan efektif,” jelasnya.
Keberanian Marini makin terlihat saat berhasil melewati Jack Miller (Pramac Yamaha) untuk merebut posisi keenam. Ia juga berhasil bertahan dari tekanan Brad Binder (KTM) di lap-lap terakhir.
“Sebenarnya aku ingin menyalip mereka lebih cepat, tapi kekuatan lengan kiri tidak cukup untuk pengereman maksimal. Aku hanya bisa menunggu mereka kehilangan grip di ban belakang,” tambahnya.
Evaluasi dan Fokus Balapan Berikutnya
Meski puas dengan perkembangan sejak sesi latihan Jumat, Marini menyadari masih ada kekurangan, terutama performa Honda di awal lap dan kecepatan satu putaran yang harus ditingkatkan.
“Kalau kondisi lebih fit, aku yakin bisa lebih dekat dengan Aldeguer dan Fabio Quartararo. Tapi secara keseluruhan, ini langkah positif,” ungkapnya.
Waktu pemulihan Marini terbatas karena balapan berikutnya langsung digelar di Brno. Untungnya, ia sempat melakukan tes privat di sirkuit tersebut sehingga lebih mudah beradaptasi.
Sementara itu, rekan setim Marini, Joan Mir, mengalami nasib kurang beruntung setelah terjatuh akibat insiden dengan Ai Ogura dan gagal menyelesaikan balapan. Ai Ogura sendiri finis di posisi kesembilan, tepat di belakang Marini.
Performa impresif Marini menjadi sorotan positif bagi Honda yang tengah berjuang keluar dari krisis performa musim ini. Dengan balapan yang semakin kompetitif dan tuntutan fisik yang tinggi, pencapaiannya di Sachsenring tidak hanya memberi poin penting, tetapi juga menunjukkan mental baja yang menjadi modal penting ke depan.