Forum Keberlanjutan Internasional 2025 akan Digelar di Jakarta
Pemerintah Indonesia rencananya akan kembali menyelenggarakan International Sustainability Forum (ISF) 2025. Ajang ini akan berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC) pada tanggal 10 hingga 11 Oktober 2025. ISF menjadi wadah penting bagi pemerintah untuk memperkenalkan berbagai inisiatif dan proyek strategis terkait keberlanjutan.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menjelaskan bahwa dalam forum tersebut, pemerintah akan memamerkan beberapa proyek strategis yang berkaitan dengan energi terbarukan. Salah satu fokus utamanya adalah penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang ditargetkan mencapai 76% pada tahun 2030.
“Kita akan memaparkan proyek-proyek EBT itu seperti apa dan diharapkan ini bisa menjadi satu kesepakatan bisnis dengan mitra-mitra strategis karena mereka bisa melihat langsung proyek apa saja yang akan kita display, kita tawarkan,” ujar Rosan saat berada di Kantor BKPM, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Selain EBT, pihaknya juga akan memperkenalkan program pengolahan sampah menjadi energi listrik atau waste to energy (WtE). Proyek ini baru saja diluncurkan dan telah mendapat antusiasme yang tinggi dari para investor dari berbagai negara seperti Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Belanda, Jerman, Singapura, serta negara-negara lain yang memiliki pengalaman dalam bidang ini.
“Mereka ingin berpartisipasi dalam waste to energy ini karena mereka sudah besar juga melihat struktur baru ini. Dan kita akan melakukan proses ini secara terbuka dan transparan, itu sangat menarik buat mereka,” tambahnya.
Proyek Tanggul Laut Raksasa Diperkenalkan
Di samping proyek EBT dan WtE, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan bahwa pemerintah juga akan memboyong proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall dalam gelaran ISF 2025.
“Jadi betul akan kami tampilkan kembali (proyek giant sea wall di ISF 2025) dan bahkan kita hadirkan pembicaraan-pembicaraan lebih intensif dengan sejumlah pihak, berbagai negara, berbagai stakeholder yang saya rasa akan tertarik untuk masuk Indonesia,” jelas AHY.
Proyek ini bertujuan untuk melindungi wilayah pesisir dari ancaman abrasi dan kenaikan permukaan air laut. Dengan partisipasi internasional, proyek ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk menghadapi perubahan iklim.
Partisipasi yang Menjanjikan
ISF 2025 diperkirakan akan diikuti oleh lebih dari 13 negara. Hingga saat ini, tercatat lebih dari 2.400 orang telah mendaftar untuk mengikuti acara tersebut. Para peserta ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam menarik investasi masuk ke Indonesia.
Ajang ini tidak hanya menjadi platform untuk memperkenalkan proyek-proyek strategis, tetapi juga menjadi ajang kolaborasi antara pemerintah, investor, dan pemangku kepentingan. Dengan adanya kerja sama yang kuat, Indonesia berkomitmen untuk menjadikan keberlanjutan sebagai prioritas utama dalam pembangunan nasional.
Dalam rangkaian acara ISF 2025, akan ada berbagai sesi diskusi, presentasi proyek, serta pertemuan bisnis yang dirancang untuk memperkuat hubungan antar negara dan meningkatkan peluang investasi. Pemerintah optimis bahwa acara ini akan menjadi momentum penting dalam mempercepat transformasi menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.