Ekosistem kripto kembali diguncang oleh gelombang serangan siber yang menyebabkan kerugian masif. Dalam enam bulan pertama tahun 2025 saja, para investor kripto harus menelan pil pahit setelah kehilangan lebih dari USD 2,47 miliar akibat aksi peretasan dan penipuan digital.
Angka kerugian fantastis ini bahkan telah melampaui total kerugian sepanjang tahun 2024, menurut laporan Hack3d yang dirilis oleh Certik, perusahaan keamanan blockchain terkemuka.
Dua Insiden Besar Penyumbang Kerugian Terbesar
Berdasarkan laporan tersebut, sebagian besar dana hilang berasal dari dua insiden utama: pelanggaran keamanan di platform Bybit dan eksploitasi protokol Cetus. Kedua peristiwa ini saja mencatatkan kerugian gabungan mencapai USD 1,78 miliar.
Dompet Digital Jadi Target Utama
Serangan terhadap dompet digital (wallet compromise) tercatat sebagai metode utama yang digunakan pelaku kejahatan siber. Sepanjang semester pertama 2025, aksi pembobolan dompet digital menyumbang kerugian hingga USD 1,7 miliar.
Phishing Masih Mengintai Pengguna Kripto
Selain pembobolan dompet, teknik phishing atau penipuan siber yang menipu korban agar memberikan kata sandi maupun kredensial sensitif, juga terus menjadi ancaman. Sepanjang periode tersebut, tercatat 132 insiden phishing yang merugikan korban sebesar USD 410 juta.
Catatan dari Certik: Industri Harus Lebih Waspada
Ronghui Gu, Co-founder Certik, menyoroti bahwa meski angka kerugian sangat tinggi, sebagian besar kasus terjadi pada dua insiden besar. “Namun, data ini menjadi pengingat penting bagi industri kripto untuk terus memperkuat sistem keamanan,” ujar Gu.
Tren Kuartal Kedua: Penurunan Kerugian, Ethereum Paling Terdampak
Menariknya, pada kuartal kedua 2025, kerugian tercatat menurun 52% dibandingkan kuartal sebelumnya, dengan total kehilangan USD 801 juta.
Ethereum menjadi blockchain yang paling sering menjadi sasaran peretasan, dengan nilai kerugian mencapai USD 1,5 miliar dari 164 insiden. Sementara itu, Bitcoin berada di posisi kedua dengan 10 insiden yang merugikan total USD 373 juta.
Situasi ini menegaskan pentingnya kewaspadaan ekstra bagi pengguna dan pelaku industri kripto, serta dorongan untuk terus berinovasi dalam perlindungan aset digital.