Musim lalu menjadi masa penuh tantangan bagi Manchester United, yang terpuruk hingga finis di peringkat ke-15 Liga Premier Inggris. Kekalahan menyakitkan di final Liga Europa dari Tottenham Hotspur menambah beban bagi klub raksasa ini.
Namun, pelatih Ruben Amorim tak gentar. Ia bertekad mengembalikan kejayaan Old Trafford dengan langkah-langkah strategis, termasuk perekrutan pemain baru yang mampu mengubah nasib tim. Setelah mendatangkan Matheus Cunha dan sedang dalam pembicaraan dengan Bryan Mbeumo dari Brentford, kini Man United juga fokus memperkuat lini tengah yang menjadi kunci permainan.
Manchester United sangat membutuhkan gelandang bertalenta yang dapat mewujudkan visi taktik Amorim—menghidupkan permainan dan memperluas opsi serangan. Juventus telah menjadi tempat munculnya nama Douglas Luiz, namun performanya yang menurun dengan hanya tiga kali starter di Serie A musim ini menimbulkan pertanyaan apakah ia pilihan tepat.
Alternatif yang kini lebih menarik perhatian adalah Javi Guerra, bintang muda Valencia berusia 22 tahun. Berbagai laporan dari Italia menyebutkan bahwa Man United sudah sangat dekat untuk mengamankan tanda tangan pemain muda ini pada bursa transfer musim panas.
Nilai transfer yang dibicarakan mencapai sekitar €30 juta atau setara dengan £26 juta. Angka ini cukup menggoda, walaupun membuat klub lain seperti Aston Villa dan Atletico Madrid juga ikut mengincar sang pemain. Oleh karena itu, United harus bergerak cepat agar tidak kehilangan kesempatan.
Apa yang Dibawa Javi Guerra untuk Manchester United?
Kehilangan Christian Eriksen yang meninggalkan klub karena kontrak habis tentu membuat Man United kehilangan pengalaman di lini tengah. Namun, kegagalan musim lalu menegaskan kebutuhan akan energi muda yang segar untuk mendukung proyek ambisius Amorim.
Javi Guerra menawarkan kualitas teknis tinggi dan kecerdasan permainan ala sepak bola Spanyol yang sudah membuat pencari bakat ternama, Jacek Kulig, membandingkannya dengan Xabi Alonso, salah satu playmaker terbaik generasinya.
Secara gaya, Guerra mirip dengan Martin Zubimendi, gelandang yang baru saja diboyong Arsenal dengan nilai transfer mencapai £51 juta. Dengan merekrut Guerra, Man United berpeluang mendapatkan versi mereka sendiri dari gelandang Spanyol kelas dunia, sekaligus mengejar ketertinggalan dari klub-klub papan atas Inggris.
Perbandingan Statistik Javi Guerra dan Martin Zubimendi (La Liga 24/25)
Statistik (per pertandingan) | Javi Guerra | Martin Zubimendi |
---|---|---|
Jumlah Pertandingan (Starter) | 36 (31) | 36 (33) |
Gol | 3 | 2 |
Assist | 3 | 1 |
Sentuhan Bola | 49,8 | 61,0 |
Akurasi Operan | 80% | 84% |
Peluang Besar Dibuat | 6 | 1 |
Operan Kunci | 0,6 | 0,5 |
Dribel | 0,8 | 0,5 |
Recover Bola | 4,7 | 3,9 |
Tekel + Intersep | 2,0 | 3,2 |
Duels Menang | 3,5 | 4,6 |
Data di atas diambil dari Sofascore dan menunjukkan bahwa Zubimendi memang pemain yang lebih halus dan presisi, bahkan mantan pelatih timnas Spanyol, Luis de la Fuente, menyebutnya sebagai salah satu gelandang tengah terbaik dunia.
Meski begitu, gaya permainan Guerra yang sedikit lebih progresif dan dinamis bisa melengkapi kebutuhan Man United akan sosok gelandang nomor delapan yang tangguh di tengah lapangan. Statistik dari FBref menunjukkan bahwa Guerra termasuk 17% gelandang teratas di lima liga top Eropa dalam hal sukses dribel dan 18% teratas dalam recover bola per 90 menit musim lalu.
Dianggap sebagai “bakat serius” oleh Statman Dave, Guerra memang masih muda, tapi sudah membuktikan kapasitasnya bertanding di level tertinggi. Ia termasuk enam gelandang U21 yang berhasil mencatat lebih dari 50 tekel dan dribel di lima liga top Eropa musim lalu, bersama nama-nama besar seperti Jude Bellingham dan Pedri dari Barcelona.
Profil seperti ini belum dimiliki Man United, apalagi setelah kepergian Eriksen. Kedatangan Guerra diyakini bisa membawa gelombang baru kualitas ke Old Trafford dan menjadi bagian dari kebangkitan klub yang tengah berjuang keluar dari masa sulit.