Johann Zarco kembali menjadi sorotan setelah mengambil keputusan berani dalam pemilihan ban pada balapan MotoGP di Brno, Republik Ceko. Meski tampil berbeda dari kebanyakan pembalap lain, strategi yang diambil Zarco justru berujung kurang menguntungkan. Namun, pembalap asal Prancis ini tetap berhasil menjadi yang terbaik di antara para pebalap Honda.

Dalam dua balapan MotoGP berturut-turut, Zarco memilih ban yang tidak konvensional. Setelah sebelumnya memilih ban belakang tipe medium wet di Sprint Sachsenring dan turun dari posisi depan ke peringkat tujuh, kali ini ia kembali mencoba jalur berbeda dengan ban belakang soft slick di balapan utama Brno yang berlangsung dalam kondisi kering.

Zarco yang memulai balapan dari posisi kesembilan, merupakan satu-satunya pembalap yang menggunakan ban belakang soft slick pada hari Minggu. Pilihan ini didasarkan pada hasil positif saat sesi pemanasan pagi, di mana ia mampu mencatat waktu yang kompetitif menggunakan ban lunak yang sudah dipakai selama 16 lap.

Sayangnya, suhu lintasan yang lebih panas pada hari balapan membuat strategi tersebut gagal memberikan keuntungan yang diharapkan. Kondisi ini juga memengaruhi performa ban depan Zarco, sehingga ia kesulitan mengoptimalkan potensi ban belakangnya.

“Balapan yang berat. Sayang sekali saya tidak bisa meraih hasil bagus setelah Sabtu yang cukup baik,” ungkap Zarco yang finis ke-13 dan sempat berada di posisi kedelapan saat Sprint dengan ban lunak belakang.

“Kami tidak ingin menggunakan ban belakang medium karena percaya ban lunak bisa bekerja. Itu terlihat cukup bagus kemarin di Sprint, dan konsumsi ban juga tidak tinggi. Namun, hari ini sangat panas dan ban depan saya juga tidak bekerja dengan baik, sehingga saya tidak mendapatkan keuntungan dari ban belakang. Setelah setengah balapan, semuanya menjadi sangat sulit. Jadi itu adalah pilihan yang salah dan saya tidak bisa tampil maksimal,” jelasnya.

Iklan

Harapan di Sisa Musim 2025

Meskipun kecewa, Zarco tetap menutup paruh pertama musim dengan posisi kedelapan klasemen dunia, menjadi satu-satunya pembalap Honda di peringkat 14 besar. Hal ini tentu menjadi modal positif untuk melanjutkan perjuangan di sisa musim.

“Setidaknya saya mendapat beberapa poin, yang merupakan hal utama untuk mengakhiri paruh pertama musim dengan posisi kedelapan yang cukup positif,” tambah pembalap LCR Honda tersebut. “Saya juga telah mengonfirmasi target masuk 10 besar yang saya tetapkan sejak awal tahun, dengan dua hasil luar biasa; juara pertama dan kedua di Prancis dan Inggris.”

Sementara sebagian besar rival MotoGP menikmati jeda musim panas selama tiga minggu, fokus Zarco kini beralih ke balapan ketahanan bergengsi Suzuka 8 Hours. Di sana, ia akan membela gelar juara yang diraih tahun lalu bersama tim HRC.

“Saya akan memiliki istirahat selama empat hari di Osaka, lalu menjalani pekan balap di Suzuka,” ujarnya. Zarco akan ditemani oleh Jack Miller dari Pramac yang juga turun berlaga membela Yamaha.