News

Ketua HYBE Dilarang Keluar Korea Terkait Kasus Penipuan yang Sedang Diperiksa

Penyelidikan terhadap Ketua HYBE Memperketat Pembatasan Perjalanan

Pihak kepolisian baru-baru ini mengungkapkan bahwa mereka memberlakukan pembatasan perjalanan terhadap ketua HYBE, Bang Si Hyuk, selama penyelidikan yang sedang berlangsung atas dugaan penipuan yang dilakukannya. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk memastikan agar tersangka tidak kabur sebelum proses hukum selesai.

Pada Rabu 1 Oktober 2025, Unit Investigasi Kejahatan Keuangan Kepolisian Metropolitan Seoul mengumumkan bahwa Bang Si Hyuk, yang saat ini sedang diselidiki atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Pasar Modal, telah dilarang meninggalkan negara tersebut. Larangan ini diberlakukan setelah pria tersebut kembali dari perjalanan bisnis ke Amerika Serikat pada 11 Agustus 2025. Tindakan ini menunjukkan tingkat kekhawatiran yang cukup besar dari pihak berwajib terhadap kemungkinan tindakan yang dapat dilakukan oleh tersangka.

Diperiksa Dua Kali dalam Sebulan

Selama bulan September, Bang Si Hyuk dipanggil dua kali untuk diperiksa sebagai tersangka oleh kepolisian. Pemeriksaan pertama dilakukan pada 15 September dan yang kedua pada 22 September 2025. Proses pemeriksaan ini merupakan bagian dari investigasi yang lebih luas terkait dugaan pelanggaran undang-undang pasar modal yang diduga dilakukan olehnya.

Kronologi Kasus yang Sedang Diselidiki

Awal musim panas, pihak kepolisian mulai menyelidiki Bang Si Hyuk atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Pasar Modal. Berdasarkan informasi yang dirilis, kepolisian menduga bahwa ia menyesatkan investor pada tahun 2019 dengan klaim palsu bahwa HYBE tidak memiliki rencana untuk melakukan IPO (penawaran umum perdana). Klaim ini mendorong investor untuk menjual saham mereka kepada perusahaan bertujuan khusus (SPC) yang didirikan oleh dana ekuitas swasta yang dibentuk oleh para eksekutif senior HYBE.

Kepolisian sedang menyelidiki kemungkinan bahwa HYBE sudah mempersiapkan IPO pada saat itu. Setelah HYBE akhirnya melakukan IPO, SPC menjual saham yang diperoleh, dan Bang Si Hyuk diduga menerima 30 persen dari keuntungan berdasarkan perjanjian yang telah diatur sebelumnya. Angka keuntungan yang diperolehnya diperkirakan mencapai sekitar 190 miliar won.

Respons dari HYBE

HYBE sendiri sebelumnya telah menanggapi tuduhan tersebut dengan menyatakan bahwa tidak ada masalah hukum yang terjadi. Perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka mematuhi semua hukum dan peraturan yang relevan pada saat pencatatan. Mereka juga menegaskan bahwa tidak ada masalah hukum yang terjadi selama proses IPO.

Meski demikian, kasus ini tetap menjadi perhatian publik dan media, karena melibatkan salah satu tokoh penting dalam industri hiburan Korea Selatan. Dengan adanya larangan bepergian yang diberlakukan, pihak kepolisian menunjukkan komitmen mereka untuk menyelesaikan kasus ini secara transparan dan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Penulis: AdminEditor: Admin