News

Kredit Konsumsi Perbankan Tumbuh Pelan hingga Agustus 2025

Pertumbuhan Kredit Konsumsi di Perbankan Masih Tertahan

Pertumbuhan kredit konsumsi di sektor perbankan masih terbatas, meskipun berbagai upaya dilakukan untuk mendorong peningkatan. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), hingga bulan Agustus 2025, pertumbuhan kredit konsumsi mencapai 7,7% secara tahunan (YoY). Angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang mencapai 8,0%. Total kredit konsumsi yang disalurkan perbankan pada periode tersebut mencapai Rp 2.295,4 triliun.

Perbandingan dengan tahun lalu menunjukkan bahwa pertumbuhan kredit konsumsi pada Agustus 2024 mencapai 10,7% YoY. Hal ini menunjukkan adanya perlambatan dalam pertumbuhan kredit konsumsi di sektor perbankan.

Faktor Penyebab Perlambatan Pertumbuhan Kredit Konsumsi

Direktur Bisnis Bank Mandiri Taspen, Maswar Purnama, menjelaskan bahwa perlambatan pertumbuhan kredit konsumsi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga mengalami tekanan akibat kenaikan biaya hidup dan daya beli yang belum sepenuhnya pulih. Masyarakat cenderung lebih hati-hati dalam mengambil pembiayaan baru.

Selain itu, rasio utang rumah tangga yang relatif tinggi juga membatasi ruang pertumbuhan kredit di segmen ini. Dari sisi penawaran, perbankan tetap menjalankan strategi konservatif dengan memperketat standar pemberian kredit. Hal ini dilakukan karena meningkatnya risiko kredit bermasalah (NPL) di sektor konsumtif serta tingginya tingkat suku bunga acuan.

Disrupsi teknologi finansial melalui platform pinjaman digital dan skema Buy Now Pay Later (BNPL) juga turut mengalihkan sebagian permintaan pembiayaan konsumtif dari perbankan konvensional.

Harapan untuk Peningkatan Kredit Konsumsi di Kuartal IV-2025

Meski ada tantangan, Maswar menyatakan bahwa kombinasi faktor-faktor tersebut menyebabkan pertumbuhan kredit konsumtif berjalan moderat. Namun, ia melihat adanya peluang peningkatan kredit konsumsi di kuartal IV-2025.

Beberapa faktor yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan antara lain penurunan suku bunga acuan oleh BI serta pelonggaran likuiditas di pasar atas penempatan dana sebesar Rp 200 triliun dari Kementerian Keuangan.

Pertumbuhan Kredit Konsumsi di Bank Mandiri Taspen

Bank Mandiri Taspen mencatat pertumbuhan kredit konsumsi di atas rata-rata industri. Hingga Agustus 2025, pertumbuhan kredit konsumsi mencapai 15% YoY. Pertumbuhan ini didorong dari sektor rumah tangga. Bank Mandiri Taspen tetap optimistis bahwa pertumbuhan kredit konsumsi bisa berada di kisaran 15% hingga akhir tahun.

Pertumbuhan Pembiayaan Konsumsi di Bank Syariah Indonesia (BSI)

Bank Syariah Indonesia (BSI) juga mencatatkan pertumbuhan dua digit pada pembiayaan konsumsinya. Di segmen ini, pembiayaan tumbuh sebesar 16,2% YoY. Mayoritas pembiayaan konsumsi BSI didominasi oleh segmen ritel dan konsumer, termasuk emas sebesar Rp 211,78 triliun yang mengomposisi 72,22%, disusul segmen wholesale sebesar 27,78%.

Bisnis emas menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan pembiayaan BSI. Posisi Juni 2025, pembiayaan bisnis emas BSI melesat sebesar 88,25% YoY, mencapai Rp16,88 triliun. Selain emas, bisnis konsumer lain seperti Oto, Mitraguna, Hasanah Card, dan Pensiun juga tumbuh signifikan.

Kinerja Kredit Konsumsi di Bank BPD DIY

Di sisi lain, Bank BPD DIY mencatatkan pertumbuhan kredit konsumsi yang lebih rendah. Direktur Pemasaran dan Usaha Syariah BPD DIY, Raden Agus Trimurjanto, mengatakan bahwa pihaknya hanya membidik pertumbuhan kredit konsumsi di kisaran 5% – 7% hingga akhir tahun.

Meski demikian, kredit pemilikan rumah (KPR), termasuk KPR Subsidi, masih tumbuh signifikan sebesar 15,6% YoY per Agustus 2025. Agus menjelaskan bahwa kondisi ekonomi yang tidak tumbuh sesuai harapan memengaruhi daya beli masyarakat, sehingga mereka lebih selektif dalam mengajukan kredit konsumsi.

Kinerja Kredit Konsumsi di Bank Mandiri

Bank Mandiri juga mencatatkan pertumbuhan kredit konsumer satu digit. Hingga akhir Juni 2025, realisasi kredit konsumer Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai Rp 123 triliun, atau tumbuh 6% YoY. Penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) Bank Mandiri secara bank only tercatat sebesar Rp 67,9 triliun, naik signifikan 13,8% YoY.

SEVP Corporate Relations Bank Mandiri, M. Wisnu Trihanggodo, menyatakan bahwa kinerja bisnis konsumer Bank Mandiri masih terus tumbuh positif. Pertumbuhan ini menegaskan kepercayaan masyarakat terhadap Bank Mandiri sebagai mitra terpercaya dalam kepemilikan hunian.

Penulis: AdminEditor: Admin