Market Crypto Merah: Alasan di Balik Penurunan Bitcoin dan Altcoin Hari Ini

Pasar cryptocurrency mengalami penurunan sejak hari Selasa (7/1), dipicu oleh naiknya imbal hasil obligasi AS dan kebijakan moneter ketat Federal Reserve. Penurunan ini memukul aset digital seperti Bitcoin (BTC) dan altcoin, serta mencerminkan meningkatnya ketidakpastian ekonomi global. Bitcoin, yang sebelumnya berhasil menembus level harga $100.000, kembali mengalami pelemahan dan turun ke kisaran harga $95.000.

Apa yang menyebabkan perubahan dramatis ini, dan bagaimana dampaknya terhadap pasar keuangan lainnya?

Faktor Makro Ekonomi

1. Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS Memicu Sentimen Risk-Off

Imbal hasil obligasi AS melonjak tajam, dengan obligasi 10 tahun mencapai 4,70%. Obligasi 30 tahun dan 5 tahun masing-masing juga mencatat kenaikan hingga 4,61% dan 4,50%.

Kenaikan ini membuat investasi tradisional seperti obligasi menjadi lebih menarik dibandingkan aset berisiko seperti cryptocurrency. Akibatnya, modal investor mulai keluar dari pasar crypto. Tidak hanya itu, aksi jual juga meluas ke pasar saham, di mana indeks Nasdaq 100 turun lebih dari 1%, sementara saham teknologi besar seperti Tesla kehilangan hampir 5% nilai pasarnya dalam sehari.

2. Federal Reserve yang Hawkish Menambah Tekanan

Federal Reserve kembali mengambil sikap hawkish dengan memperkirakan penurunan suku bunga yang lebih kecil pada tahun 2025. Sebelum risalah pertemuan bulan Desember dirilis, data pasar tenaga kerja menunjukkan kekuatan ekonomi yang solid, dengan lowongan pekerjaan (JOLTS) meningkat sebesar 259.000 menjadi 8,1 juta pada November 2024.

Hal ini memicu kekhawatiran bahwa inflasi dapat bertahan lebih lama dari yang diharapkan, memaksa Fed mempertahankan kebijakan moneter ketat. Sejarah menunjukkan bahwa suku bunga yang tinggi biasanya tidak menguntungkan bagi cryptocurrency, karena aset ini menjadi kurang menarik bagi investor.

3. Ketidakpastian Ekonomi Global

Ketidakpastian ekonomi di Amerika Serikat juga memainkan peran besar dalam meningkatkan volatilitas pasar. Di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, kekhawatiran tentang kebijakan fiskal dan ancaman plafon utang telah menciptakan kegelisahan di kalangan investor. Defisit fiskal yang meningkat dan kurangnya kejelasan strategi Departemen Keuangan semakin memperburuk kondisi ini.

Analsis Teknikal

Selain faktor ekonomi, Airul Anwar analis Kriptopedia baru-baru ini juga memberikan pandangannya terkait kemungkinan koreksi yang akan terjadi berdasarkan teori Elliott Wave. Menurut Airul, market saat ini berada pada fase wave 4 secara teori Elliott Wave.

“Secara teknikal, saya sudah gambarkan analisa pada koin XRP. Analisa tersebut juga mewakili hampir keseluruhan market (crypto), karena market crypto punya kecenderungan bergerak secara beriringan. Meskipun mungkin setiap aset akan mengalami persentase penurunan yang berbeda,” tuturnya.

Adapun, hasil analisa tersebut bisa dibaca di artikel kami sebelumnya yang berjudul: Analisis Pergerakan Harga Ripple (XRP) dengan Elliott Wave Theory.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di: kriptopedia.id.