News

Nekat Buang Sampah, 180 Warga Cianjur Kena OTT DLH

Operasi Tangkap Tangan di Cianjur untuk Mengatasi Pembuangan Sampah yang Tidak Sesuai Jadwal

Di Kabupaten Cianjur, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan operasi tangkap tangan terhadap 180 orang warga yang membuang sampah tidak sesuai jadwal. Mereka diberikan peringatan dan sanksi tegas jika mengulangi kesalahan serupa. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah setempat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Kepala DLH Kabupaten Cianjur, Komarudin, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan di 420 titik di mana masyarakat membuang sampah. Titik-titik tersebut mencakup area depan jalan masuk perumahan, perkampungan, hingga Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Ia menuturkan bahwa ratusan orang yang tertangkap dalam operasi ini membuang sampah di luar jam yang telah ditentukan, yaitu antara pukul 20.00 hingga 24.00 WIB. Mereka justru membuang sampah pada pagi hari, sehingga diberikan peringatan secara lisan dan diminta membawa sampahnya kembali.

Sejak beberapa pekan terakhir, DLH Cianjur telah melakukan pengawasan dan pemantauan di berbagai titik pembuangan sampah di seluruh Kecamatan Cianjur. Mereka yang tertangkap dalam operasi ini mendapatkan pembinaan dan peringatan secara lisan. Setiap orang yang terkena OTT karena membuang sampah tidak sesuai jadwal akan dicatat nama dan alamatnya serta diminta membawa sampahnya kembali. Jika mereka kembali melanggar, maka harus membuat surat pernyataan tertulis.

Komarudin menyampaikan bahwa pihaknya melakukan evaluasi setiap akhir bulan untuk menilai apakah sanksi tegas perlu ditingkatkan bagi warga yang kembali melanggar setelah membuat penyataan tertulis. Menurutnya, jika ada pelanggaran lanjutan, maka akan dikenakan sanksi hukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku terkait lingkungan hidup dan termasuk denda.

Meski demikian, ia mengungkapkan bahwa seiring dengan pengawasan dan pemantauan yang dilakukan, tingkat pelanggaran mulai berkurang. Oleh karena itu, sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat akan lebih digencarkan. Salah satu fokus utama adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara mengolah dan memilah sampah dari rumah. Hal ini bertujuan agar volume sampah yang dibuang ke TPS atau TPAS Mekarsari terus menurun.

Upaya Peningkatan Kesadaran Masyarakat

Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk terus memperkuat pendekatan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Melalui berbagai program dan kegiatan, warga diajarkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan manfaat dari memilah sampah. Selain itu, pihak DLH juga berkolaborasi dengan lembaga-lembaga lain, seperti sekolah dan komunitas lokal, untuk memperluas cakupan edukasi.

Beberapa inisiatif yang dilakukan antara lain:

  • Pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) tentang pengelolaan sampah.
  • Penyediaan informasi dan panduan mengenai cara memilah sampah organik dan anorganik.
  • Pemutaran film edukasi atau iklan layanan masyarakat (ILM) tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Selain itu, DLH juga aktif dalam mengajak masyarakat untuk bergabung dalam program pengumpulan sampah daur ulang. Dengan adanya insentif atau hadiah, partisipasi masyarakat semakin meningkat.

Tantangan dan Harapan

Meski ada peningkatan kesadaran, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam menjaga kebersihan lingkungan. Beberapa warga masih kurang memahami aturan dan dampak negatif dari pembuangan sampah yang tidak tepat waktu. Oleh karena itu, DLH terus berupaya untuk meningkatkan efektivitas sosialisasi dan pengawasan.

Dalam beberapa bulan ke depan, pihak DLH akan menggelar berbagai kegiatan yang lebih interaktif dan menarik, seperti lomba kebersihan lingkungan dan seminar tentang isu lingkungan. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat bagi seluruh masyarakat Cianjur.

Penulis: AdminEditor: Admin