Nokia kembali menyiapkan langkah strategis untuk menghidupkan kembali merek legendarisnya di pasar smartphone. Setelah hubungan lisensi dengan HMD Global resmi berakhir pada tahun 2024, Nokia membuka peluang bagi produsen ponsel baru untuk menggunakan mereknya lewat skema lisensi. Ini menjadi babak baru yang menarik untuk merek yang pernah menjadi ikon industri ponsel dunia.
Hingga saat ini, HMD Global sudah menghapus seluruh daftar ponsel bermerek Nokia di situs resmi mereka, menggantinya dengan produk berlabel HMD. Meski demikian, Nokia tetap optimistis dan aktif mencari mitra potensial yang dapat membawa merek tersebut kembali bersaing di pasar ponsel pintar yang dinamis.
Kesempatan Lisensi untuk Produsen Skala Besar
Melalui forum Reddit, Manajer Komunitas Nokia mengumumkan kesiapan perusahaan untuk berkolaborasi dengan produsen ponsel berkapasitas besar. Pernyataan ini membuka harapan bagi berbagai produsen smartphone baru untuk menjalin kemitraan dengan Nokia. Namun, karena informasi ini berasal dari media sosial, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Nokia secara langsung.
Sebelumnya, Nokia juga pernah melisensikan mereknya untuk produk lain seperti televisi oleh Streamview, headphone dan aksesori oleh RichGo, serta laptop oleh OFF Global. Sayangnya, semua perjanjian lisensi tersebut sudah berakhir, sehingga Nokia kini fokus mencari peluang baru khusus untuk ponsel pintar.
Rumor Akuisisi dan Tantangan Mitra Lama
Isu akuisisi Nokia oleh Samsung sempat merebak, terutama terkait lini bisnis jaringan. Namun, manajemen Nokia secara tegas membantah rumor tersebut. Sementara itu, HMD Global, mantan mitra Nokia, tengah menghadapi tantangan bisnis serius setelah mengumumkan pemangkasan operasi di pasar Amerika Serikat baru-baru ini.
Kinerja Keuangan dan Strategi Mendatang
Nokia dijadwalkan merilis laporan keuangan kuartal kedua tahun 2025 pada 24 Juli 2025. Pada kuartal pertama tahun yang sama, perusahaan berhasil mencatat laba operasional sebesar €156 juta atau sekitar Rp 2,97 triliun, dengan penjualan bersih mencapai €4,39 miliar (sekitar Rp 83,6 triliun). Publik dan pelaku industri kini menantikan strategi baru yang akan diungkap Nokia pasca laporan keuangan tersebut.
Meski belum ada informasi resmi terkait siapa produsen yang akan menjadi mitra lisensi merek smartphone Nokia, langkah ini jelas membuka peluang kebangkitan kembali brand Nokia di tengah persaingan pasar yang semakin ketat dan berkembang pesat.
Sumber: www.ponselio.com