Dominasi Carlos Alcaraz di musim tenis 2025 semakin tak terbantahkan. Bintang muda Spanyol ini mengamankan gelar kelima tahun ini dengan menjuarai Queen’s Club, sekaligus memperkokoh posisinya di puncak klasemen PIF ATP Live Race To Turin. Dengan kemenangan ini, Alcaraz kini memimpin dengan keunggulan 2.240 poin dari rival terdekatnya, Jannik Sinner.
Pada laga final Queen’s Club, Alcaraz harus bekerja keras untuk menaklukkan Jiri Lehecka lewat pertarungan sengit yang berakhir dengan skor 7-5, 6-7(5), 6-2. Gelar ini merupakan trofi kedua Alcaraz di Queen’s Club setelah sukses debut tahun lalu. Kini ia telah mengoleksi 21 gelar level tur dan empat di antaranya diraih di lapangan rumput, mempertegas statusnya sebagai salah satu kandidat terkuat juara Wimbledon musim ini.
Setelah Sinner tersingkir lebih awal di Halle oleh Alexander Bublik, Alcaraz memanfaatkan momentum dengan menjuarai HSBC Championships dan memperlebar jarak poin di klasemen balapan menuju Turin. Berikut klasemen sementara per 22 Juni 2025:
Rank | Pemain | Poin |
---|---|---|
1 | Carlos Alcaraz | 6.240 |
2 | Jannik Sinner | 4.000 |
3 | Alexander Zverev | 3.270 |
4 | Jack Draper | 2.890 |
5 | Lorenzo Musetti | 2.600 |
6 | Novak Djokovic | 2.580 |
7 | Casper Ruud | 2.075 |
8 | Tommy Paul | 1.900 |
Dengan keunggulan signifikan ini, Alcaraz hampir mustahil tergeser dari puncak Race to Turin, kecuali Sinner mampu menjuarai Wimbledon sementara Alcaraz gagal total.
Menariknya, Alcaraz datang ke Queen’s Club tanpa ekspektasi berlebihan. “Saya tidak punya target tinggi. Hanya ingin bermain dua atau tiga pertandingan untuk menyesuaikan diri dengan rumput,” ungkapnya. Namun, adaptasi cepat dan performa servis yang semakin tajam membuatnya tampil luar biasa. Sejak babak kedua melawan Jaume Munar, performanya terus menanjak, bahkan mencetak 18 ace di final dan menjaga servisnya tetap aman di tiga laga terakhir.
Sejak tersingkir di putaran pertama Miami Masters oleh David Goffin, Alcaraz menunjukkan kebangkitan luar biasa. Ia membukukan 27 kemenangan dan hanya satu kekalahan, dengan deretan gelar dari Monte Carlo, Roma, Roland Garros, hingga Queen’s Club. Raihan ini menjadikannya petenis aktif kelima dengan empat atau lebih trofi lapangan rumput, sejajar dengan nama-nama besar seperti Novak Djokovic, Matteo Berrettini, Taylor Fritz, dan Nicolas Mahut.
Di sisi lain, Jiri Lehecka juga tampil apik di final pertamanya di lapangan rumput. Ia sempat memaksa tie-break di set kedua, namun Alcaraz terlalu tangguh di set penentuan. “Saya bangga dengan progres saya dari hari ke hari. Dari awal turnamen sampai final, saya merasa jadi pemain yang berbeda di atas rumput,” ujar Alcaraz seusai pertandingan.
Dengan catatan 24 kemenangan dan hanya 3 kekalahan di lapangan rumput sepanjang karier, serta 18 kemenangan beruntun, Alcaraz kini difavoritkan untuk mempertahankan gelar Wimbledon. Ia pun merasa semakin nyaman bermain di permukaan ini. “Setiap kali bermain di lapangan rumput, rasanya seperti pulang ke rumah,” tutupnya.
Dengan performa gemilang, posisi Alcaraz di puncak dunia tenis musim 2025 tampaknya akan sulit digoyang, apalagi jelang turnamen-turnamen besar berikutnya.