Turnamen Wimbledon 2025 akan segera digelar, dan sorotan tertuju pada persaingan ketat di sektor tunggal putri. Tahun ini, lima nama besar diprediksi menjadi kandidat terkuat untuk mengangkat trofi di All England Club. Siapa saja mereka dan bagaimana peluangnya?
Aryna Sabalenka, Si Ranking Satu yang Belum Taklukkan Rumput
Aryna Sabalenka, petenis asal Belarus yang kini menduduki peringkat satu dunia, tampil dominan sepanjang musim 2025 dengan koleksi dua gelar Grand Slam. Sayangnya, gelar Wimbledon masih belum mampu ia raih lantaran harus mundur di detik terakhir karena cedera bahu.
Meski telah mengantongi 20 gelar tur dan tiga Grand Slam, Sabalenka belum pernah juara di lapangan rumput. Aksi servis keras dan forehand bertenaga sebenarnya sangat cocok untuk permukaan tercepat ini. Dua kali berturut-turut menembus semifinal Wimbledon pada 2021 dan 2023 menandakan ia selalu tampil konsisten di ajang besar, meskipun tahun ini ia harus puas dengan pencapaian semifinal di Berlin, satu-satunya turnamen pemanasan sebelum Wimbledon.
Coco Gauff, Bintang Muda Amerika yang Incar Gelar di Lapangan Rumput
Coco Gauff, peringkat dua dunia dari Amerika Serikat, membuktikan dirinya bukan fenomena sesaat setelah menjuarai French Open 2025 dengan menundukkan Sabalenka di final. Namun, performanya di lapangan rumput masih belum stabil.
Debut sensasional Gauff di Wimbledon 2019 saat remaja, membawanya ke babak keempat, tapi hingga kini ia belum mampu melampaui pencapaian tersebut, termasuk di edisi 2021 dan 2024. Belum ada gelar WTA di rumput yang ia koleksi, dan kekalahan mengejutkan dari Wang Xinyu di Berlin menjadi pengingat keras tantangan yang harus dihadapinya. Meski demikian, Gauff selalu mampu bangkit dari tekanan dan momentum kemenangannya di Roland Garros bisa jadi bekal penting untuk bersinar di London.
Iga Swiatek, Ratu Tanah Liat yang Ingin Taklukkan Lapangan Rumput
Iga Swiatek, petenis Polandia yang dikenal sebagai ‘Ratu Tanah Liat’ dengan empat gelar French Open, juga masih mencari pijakan di rumput. Terbaiknya di Wimbledon adalah perempat final 2023, dan ia belum pernah menembus final WTA di permukaan ini.
Meski sempat tergeser dari peringkat satu dunia, Swiatek tetap berambisi memperkaya koleksi Grand Slam-nya. Setelah gagal menambah gelar Roland Garros akibat kalah di semifinal dari Sabalenka, Swiatek termotivasi untuk membuktikan diri sebagai petenis serba bisa dengan menargetkan trofi keenam Grand Slam di Wimbledon.
Elena Rybakina, Mantan Juara dengan Senjata Mematikan
Elena Rybakina dari Kazakhstan pernah mengejutkan dunia dengan gelar Wimbledon 2022, meski sebelumnya belum pernah meraih trofi WTA di rumput. Sejak itu, ia belum kembali ke final di permukaan ini, namun tetap dianggap sebagai ancaman serius.
Rybakina selalu tampil trengginas di Wimbledon. Tahun lalu, ia tersingkir tipis di semifinal oleh Barbora Krejcikova, yang akhirnya keluar sebagai juara. Turun dari 10 besar dunia justru bisa membuatnya tampil tanpa tekanan dan mengulang sukses sensasional seperti dua tahun lalu.
Barbora Krejcikova, Juara Bertahan yang Siap Kejutkan Lagi
Barbora Krejcikova dari Ceko menjadi juara Wimbledon 2023 sebagai unggulan ke-31, menorehkan sejarah tersendiri. Sejak era Serena Williams di 2016, tak ada petenis yang mampu mempertahankan gelar tunggal putri Wimbledon, dan Krejcikova kini punya peluang langka melakukannya.
Cedera sempat mengganggu momentum Krejcikova, namun mental juaranya sudah terbukti. Dengan sorotan yang lebih tertuju pada rekan senegaranya, Marketa Vondrousova, Krejcikova bisa bergerak diam-diam untuk kembali mengejutkan dunia. Wimbledon juga punya makna personal baginya sebagai tempat kemenangan sang mentor, Jana Novotna, di tahun 1998.
Siapakah dari kelima nama ini yang akan memahat sejarah baru di Wimbledon 2025? Persaingan akan semakin seru seiring dimulainya turnamen, dan publik dunia siap menantikan kejutan dari lapangan rumput legendaris London.