Langkah Emma Raducanu di Eastbourne Open 2025 harus terhenti usai takluk secara dramatis dari petenis muda Australia, Maya Joint, dalam pertarungan tiga set yang menegangkan, Rabu (26/6/2024).
Raducanu, yang menjadi harapan tuan rumah, sempat menguasai set pertama. Namun, Joint tampil impresif dengan merebut dua set berikutnya, memenangkan 11 dari 14 gim untuk unggul dan akhirnya menutup laga dengan skor 4-6, 6-1, 7-6 (7-4) di Devonshire Park.
Pertandingan berjalan sengit sejak awal. Setelah kalah di set pertama, Joint—yang baru berusia 19 tahun—langsung tancap gas pada set kedua. Ia mematahkan servis Raducanu dan melesat memimpin 3-0. Tekanan demi tekanan diberikan Joint hingga akhirnya ia menutup set kedua dengan relatif mudah.
Memasuki set penentuan, situasi sempat tampak sulit bagi Raducanu yang tertinggal 2-5. Namun, petenis Inggris itu menunjukkan mental juara dengan membalas dan memaksakan tie-break berkat tiga kali break yang ia lakukan saat Joint berusaha menuntaskan pertandingan.
Drama berlanjut di babak tie-break. Raducanu sempat unggul 4-3, namun Joint bangkit dan merebut empat poin beruntun untuk memastikan tempat di babak perempat final.
Usai pertandingan, Raducanu tampak lesu. Sehari sebelumnya, ia mengaku menerima “kabar kurang baik” yang mungkin mempengaruhi performanya di lapangan. Kondisi fisik Raducanu pun terlihat menurun di penghujung laga.
Kini, Raducanu akan segera bersiap menghadapi Wimbledon 2025, turnamen Grand Slam yang menjadi tempat debut sensasionalnya pada 2021. Ia tetap diharapkan publik Inggris sebagai kandidat kuat juara putri pertama sejak 1977.
Maya Joint, yang kini menempati peringkat 51 dunia, mengungkapkan kegembiraannya usai duel sengit tersebut. “Saya selalu berusaha agresif dan memakai backhand, meski tidak selalu berjalan mulus. Hari ini pertandingan sangat berat, banyak perubahan momentum, jadi saya bersyukur bisa bertahan hingga akhir,” ujar Joint sebagaimana dikutip dari Skysports.com, Kamis (26/06/2025).
Selanjutnya, Joint akan menghadapi Anna Blinkova di babak delapan besar setelah petenis Rusia itu menyingkirkan Lulu Sun dari Selandia Baru.