Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan tegas mengenai target yang harus dicapai oleh pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, dalam menghadapi putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Setelah memastikan langkah ke putaran ini, Erick berharap skuad Garuda dapat tampil maksimal dan memberikan hasil terbaik bagi bangsa.

Timnas Indonesia berhasil melangkah ke putaran keempat setelah menempati posisi keempat di klasemen grup putaran ketiga. Momentum ini menjadi peluang besar bagi sepak bola Indonesia untuk menunjukkan kemajuan di panggung dunia.

Persaingan di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

Babak putaran keempat akan digelar pada Oktober mendatang dengan lokasi pertandingan berada di Arab Saudi dan Qatar. Dua negara Asia Barat itu ditunjuk secara resmi oleh AFC sebagai tuan rumah kompetisi ini. Hal ini membuat Indonesia harus menerima kenyataan tidak dapat menjadi tuan rumah, meskipun sempat mengajukan pencalonan.

“Kami semua berusaha,” ungkap Erick Thohir saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (4/7/2025). “Kami ingin jadi tuan rumah, tetapi sekarang kita akan bermain di Arab Saudi dan Qatar,” tambahnya.

Erick yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN menegaskan, fokus utama saat ini adalah persiapan tim agar siap tempur dan mampu bersaing di level tinggi. “Tentu kita harus lakukan persiapan. Kualifikasi menuju Piala Dunia itu ada putaran 4, putaran 5, dan play-off,” ujar Erick.

Lebih lanjut, Erick mengingatkan bahwa perjuangan menuju Piala Dunia memang melewati tahapan panjang. “Kita pernah merasakan hal yang sama ketika mencoba lolos ke Olimpiade. Tim kita sampai ke play-off melawan Guinea. Waktu itu bermain di Prancis,” katanya.

“Yang penting adalah jangan menjadi bangsa yang menyerah sebelum berusaha. Persiapan harus benar-benar matang,” tegasnya.

Iklan

Kesabaran dan Waktu untuk Membangun Sepak Bola Indonesia

Ketika disinggung mengenai konsekuensi jika Patrick Kluivert gagal memenuhi target lolos ke Piala Dunia 2026, Erick menegaskan bahwa membangun sepak bola bukan perkara instan. Kesabaran menjadi kunci utama untuk meraih hasil jangka panjang.

“Membangun sepak bola itu perlu kesabaran. Coach Shin Tae-yong kita beri kesempatan selama lima tahun. Tetapi saat waktunya selesai, ya kita sudahi,” jelas Erick memberikan contoh nyata.

“Coach Patrick ada kontrak dua tahun, kita tunggu. Coach Mochi, pelatih Timnas Putri Indonesia, juga kontraknya dua tahun. Tidak usah buru-buru,” tambahnya.

Erick juga menekankan pentingnya kebersamaan dan menghindari konflik internal yang justru dapat melemahkan semangat tim. “Jadi semua tidak usah menjadikan sepak bola ini drama. Saling menghujat, saling memecah belah. Sepak bola harus mempersatukan,” tuturnya.

“Saya tidak takut dikritik karena ini era demokrasi,” pungkasnya optimis.