Ajang MotoGP tidak hanya menyajikan aksi menegangkan di lintasan, tetapi juga strategi cermat di balik layar, termasuk soal pengelolaan ban. Setiap tim harus memperhitungkan jatah ban yang diperoleh agar tetap kompetitif sepanjang musim, sebab alokasi ban diatur ketat oleh regulasi resmi MotoGP.
Regulasi alokasi ban ini bukan sekadar soal ban slick untuk trek kering atau ban intermediate dan wet untuk kondisi hujan. Jatah ban bagi tiap tim juga dipengaruhi oleh posisi mereka di klasemen, menciptakan dinamika persaingan yang semakin seru dari seri ke seri.
Alokasi Ban Berdasarkan Klasifikasi Tim
Untuk menjaga keseimbangan persaingan, MotoGP memberlakukan sistem alokasi ban yang berbeda pada sesi pengujian. Semakin tinggi posisi pabrikan di klasemen, semakin sedikit jumlah ban yang berhak mereka gunakan dalam sesi uji coba. Sebaliknya, tim yang berada di posisi bawah mendapatkan jatah lebih banyak sebagai kompensasi agar bisa meningkatkan performa.
Klasifikasi Pabrikan | Jatah Ban Pengujian per Musim |
---|---|
Peringkat A (Teratas) | 170 ban |
Peringkat B | 190 ban |
Peringkat C | 220 ban |
Peringkat D (Terbawah) | 260 ban |
Namun, selama akhir pekan balapan resmi, setiap pembalap tetap mendapat jumlah ban yang sama, sehingga keadilan tetap terjaga di setiap seri. Keunggulan jatah ban lebih banyak bagi tim papan bawah hanya berlaku untuk sesi pengujian di luar balapan resmi.
Batasan Penggunaan Ban di Balapan
Pembalap hanya boleh menggunakan maksimal tiga set ban dari alokasi pengujian dalam satu akhir pekan balapan. Aturan ini diberlakukan untuk memastikan tidak ada tim yang terlalu diuntungkan dalam hal pengembangan motor dan strategi ban.
Aturan Pengujian dan Perubahan Pemasok Ban
Selain pembatasan jumlah ban, MotoGP juga melarang pengujian pada motor dengan spesifikasi 2027 selama musim 2025 berlangsung. Ini bertujuan agar pengembangan teknologi tetap berlangsung adil dan tidak ada tim yang melakukan persiapan jauh di depan pesaingnya.
Saat ini, Michelin masih menjadi pemasok ban resmi MotoGP dan kontraknya berlaku hingga musim 2026. Namun, perubahan besar akan terjadi pada tahun 2027, ketika Pirelli resmi mengambil alih sebagai pemasok tunggal ban untuk seluruh tim MotoGP.
Aturan-aturan tersebut diharapkan mampu menjaga persaingan tetap ketat dan adil, sekaligus memberi kesempatan bagi tim-tim kurang kompetitif untuk mengejar ketertinggalan mereka. MotoGP pun semakin menarik untuk diikuti, bukan hanya dari sisi balapan, tetapi juga dari strategi di balik layar.