Pelatih kepala PSIS Semarang, Kahudi Wahyu, mulai menanamkan prinsip bermain bertahan kepada para pemain meskipun proses seleksi masih berlangsung. Langkah ini diambil sebagai persiapan awal menghadapi kompetisi Liga 2 musim 2025/26 yang akan datang.

Melalui sesi latihan di Lapangan Gelora Bumi Mintarsih, Gunungpati, Semarang, Kahudi menekankan pentingnya pemahaman taktik bertahan yang terstruktur agar tim dapat tampil solid dan efektif di setiap pertandingan.

Latihan Fokus pada Prinsip Bertahan

Dalam latihan yang dipimpin langsung oleh Kahudi, para pemain diperkenalkan dengan berbagai formasi bertahan, mulai dari satu lini hingga tiga lini. Hal ini bertujuan membangun disiplin dan koordinasi dalam menjaga pertahanan tim.

“Hari ini fokus pada pengenalan cara bermain di situasi defensif, termasuk formasi bertahan satu, dua, hingga tiga lini,” jelas Kahudi usai latihan.

Simulasi Intensitas Tinggi dan Zona Lapangan

Selain taktik bertahan, Kahudi juga mengenalkan intensitas bermain sesuai kondisi pertandingan yang sesungguhnya. Latihan dilakukan dengan membagi lapangan menjadi beberapa zona kecil untuk mensimulasikan situasi bertahan saat tekanan tinggi.

“Kami berlatih dengan intensitas yang realistis dan menyesuaikan kondisi pertandingan. Ini penting untuk memperkuat prinsip bermain kepada para pemain,” tambah pelatih berlisensi A AFC tersebut.

Iklan

Seleksi Pemain dan Target Pembentukan Tim

Proses seleksi pemain masih berjalan ketat. Beberapa pemain sudah dipulangkan karena tidak memenuhi kriteria tim. Kahudi menargetkan kerangka utama tim dapat terbentuk dalam waktu satu minggu ke depan.

“Kami sudah mulai melepas beberapa pemain dan terus berproses untuk menemukan komposisi terbaik,” ujar Kahudi menutup sesi wawancara.

Dengan pendekatan yang terstruktur dan fokus pada detail taktik serta seleksi yang efektif, Kahudi Wahyu menunjukkan komitmen kuat dalam membangun PSIS Semarang menjadi tim tangguh dan kompetitif di Liga 2 mendatang.