Turnamen pramusim Piala Presiden 2025 dipastikan kembali digelar pada awal Juli mendatang dengan nuansa internasional yang lebih kental. Kompetisi yang rutin dijadikan ajang pemanasan sebelum bergulirnya Liga 1 ini bakal diikuti enam tim, termasuk dua klub asal luar negeri.
Panitia penyelenggara menetapkan Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, sebagai venue utama menggantikan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang sebelumnya direncanakan menjadi tuan rumah. Keputusan ini diambil menyusul kerusakan rumput serta keterbatasan fasilitas ruang ganti di GBLA setelah laga penutup Liga 1 2024/2025.
Ketua Steering Committee Piala Presiden, Maruarar Sirait, menyatakan bahwa turnamen akan dimulai pada 6 Juli 2025. Penyesuaian jumlah peserta dari empat menjadi enam tim dilakukan sebagai bentuk penguatan nilai kompetitif dan jangkauan internasional turnamen.
Daftar Sementara Klub Peserta
Berikut daftar sementara peserta Piala Presiden 2025:
- Oxford United (Inggris)
- Port FC (Thailand)
- Persib Bandung (Indonesia) – Juara Liga 1 musim 2024/2025
- Liga 1 All Stars (Indonesia)
- Tim kelima – Dalam tahap finalisasi
- Tim keenam – Dalam tahap finalisasi
Dua klub terakhir masih dalam proses negosiasi dan akan diumumkan dalam waktu dekat. Format kompetisi akan menyesuaikan dengan jumlah peserta akhir.
“Dengan keterlibatan tim luar negeri, kami ingin turnamen ini menjadi panggung internasional, sekaligus sarana mengukur kekuatan klub-klub kita,” ujar Maruarar saat meninjau kesiapan stadion.
Pengganti Venue dan Persiapan Teknis
Sementara itu, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Adhitia Putra Herawan, menyebutkan bahwa Si Jalak Harupat telah memenuhi standar teknis yang diperlukan. Salah satunya adalah keberadaan empat ruang ganti yang mendukung jadwal pertandingan ganda dalam satu hari.
“Turnamen ini akan menyajikan dua pertandingan per hari, jadi kami memerlukan infrastruktur yang memadai. Si Jalak Harupat siap,” jelas Adhitia.
Piala Presiden 2025 tak sekadar menjadi agenda pemanasan, tetapi juga momentum memperkuat branding sepak bola Indonesia di mata internasional. Dengan komposisi tim lokal dan asing, ajang ini diharapkan mampu menarik perhatian publik dan investor sepak bola global.