Petenis nomor satu dunia asal Italia, Jannik Sinner, tengah membidik ambisi besar di Wimbledon 2025. Setelah gagal meraih kemenangan di Roland Garros secara dramatis, Sinner bertekad mengukir sejarah baru di turnamen Grand Slam lapangan rumput paling bergengsi yang akan dimulai pada Senin, 30 Juni.
Kekalahan menyakitkan dari Carlos Alcaraz di semifinal Prancis Terbuka, di mana Sinner sempat memegang tiga match point, menjadi pelecut semangatnya. Kini, fokus penuh ia arahkan ke tantangan berbeda: menaklukkan lapangan rumput Wimbledon sekaligus membuktikan statusnya sebagai unggulan pertama dunia.
Menjelang turnamen, Sinner menyoroti pentingnya kemampuan bergerak di atas rumput. “Kunci utamanya adalah pergerakan. Jika kamu bisa bergerak baik di sini, kamu akan jadi lawan tangguh,” ujarnya dalam sesi konferensi pers. Ia mengakui transisi dari clay ke grass court masih menjadi proses yang tidak mudah, meski bukan pengalaman pertamanya.
Tahun lalu, Sinner membuktikan kemampuannya dengan merebut gelar di Halle, hanya dua pekan setelah tersingkir di Paris. Namun, musim ini ia gagal mempertahankan gelar tersebut usai dihentikan Alexander Bublik di babak kedua.
Meski sempat mengalami beberapa kekalahan, Sinner menegaskan siap tempur di Grand Slam ketiga tahun ini. “Saya merasa jauh lebih siap, baik secara fisik maupun mental. Kami bekerja keras, dan permainan saya di rumput sekarang ada di level yang sangat bagus,” tegasnya. Ia menganggap ketenangan mental sebagai senjata utama untuk menembus batas di All England Club.
Sinner memang belum pernah melangkah ke final Wimbledon, namun performanya terbilang stabil. Ia sukses menembus semifinal tahun lalu sebelum dikalahkan Novak Djokovic, serta mencapai perempat final pada 2022 dan 2024. Di edisi kali ini, ia akan menghadapi rekan senegaranya, Luca Nardi, di babak pembuka. Berbeda dengan tahun sebelumnya, Sinner kini datang dengan persiapan lebih matang berkat waktu istirahat yang cukup.
“Kembali ke sini selalu memberikan energi positif. Persiapan kami berjalan lancar, dan saya sangat menantikan pertandingan pertama,” ungkapnya.
Incar Sejarah Baru untuk Italia
Sudah mencatatkan diri sebagai petenis Italia pertama yang menjadi nomor satu dunia, Sinner kini ingin mencetak sejarah baru dengan menjadi juara tunggal Wimbledon—sebuah pencapaian yang belum pernah diraih petenis Italia sebelumnya. Kemenangan di Wimbledon 2025 akan semakin memperkuat posisinya sebagai pemain teratas musim ini dan membuka peluang meraih Grand Slam lebih banyak di masa mendatang.
“Saya hanya ingin menikmati setiap pertandingan dan memberikan yang terbaik. Semoga saya bisa melangkah sejauh mungkin dan meraih hasil maksimal,” pungkas Sinner.
Dengan bekal peringkat satu dunia, mental baja, serta konsistensi di lapangan rumput, Jannik Sinner menjadi salah satu kandidat kuat untuk merebut gelar juara Wimbledon tahun ini. Akankah ia berhasil mewujudkan mimpi dan mengukir sejarah baru bagi Italia? Menarik untuk disimak kiprah Sinner di London musim panas ini.