Status kewarganegaraan bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers, tengah menjadi buah bibir setelah media Belanda, Twente Insite, mengungkap fakta mengejutkan. Meski sudah resmi memperkuat Garuda, Hilgers ternyata masih tercatat sebagai pemegang paspor Belanda dan diakui sebagai warga Uni Eropa oleh klubnya, FC Twente.
Terungkap Lewat Laporan Media Belanda
Kabar ini mencuat pada Senin, 30 Juni 2025, melalui laporan Twente Insite. Dalam laporannya, media tersebut menegaskan bahwa Hilgers tetap berstatus sebagai pemain Uni Eropa (UE) di mata FC Twente karena kewarganegaraan Belanda yang masih melekat pada dirinya. Padahal, secara internasional ia sudah membela Timnas Indonesia.
“Mees Hilgers juga merupakan pemain Uni Eropa (UE) karena kewarganegaraan Belandanya, meskipun ia bermain secara internasional untuk Indonesia,” tulis Twente Insite. Pernyataan ini sontak menimbulkan tanda tanya di kalangan pecinta sepak bola di Tanah Air.
Satu Kewarganegaraan, Dua Negara?
Di Indonesia, ketentuan hukum hanya mengakui satu kewarganegaraan bagi warga dewasa. Seseorang yang ingin menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) wajib merelakan paspor dan status kewarganegaraan negara asalnya. Artinya, ketika Hilgers resmi dinaturalisasi, seharusnya ia sudah tidak lagi memegang dokumen Belanda.
Namun, laporan Twente Insite justru mempertegas dugaan bahwa proses administrasi perpindahan kewarganegaraan Hilgers belum sepenuhnya tuntas. Statusnya yang masih tercatat sebagai pemain UE memberikan sinyal bahwa dokumen Belanda-nya kemungkinan besar masih aktif atau belum dicabut secara resmi dari pemerintah Belanda.
Untung Rugi Bagi FC Twente
Kondisi ini menjadi krusial, apalagi terkait regulasi Liga Belanda (Eredivisie) yang menerapkan aturan ketat untuk pemain non-Uni Eropa. Klub diwajibkan membayar gaji minimum yang sangat tinggi bagi pemain non-UE: 608.841 euro per tahun untuk pemain di atas 21 tahun, dan 304.420 euro untuk yang lebih muda.
Bagi klub seperti FC Twente, status Hilgers sebagai pemain UE tentu menguntungkan. Klub tidak perlu mengeluarkan biaya besar seperti untuk pemain non-UE, sehingga aspek administratif dan finansial menjadi lebih ringan.
Pertanyaan dan Potensi Celah Hukum
Di tengah ramainya sorotan, sejumlah pengamat menyoroti kemungkinan adanya celah hukum yang dimanfaatkan klub atau pemain. Apakah ada proses administrasi yang lambat, atau memang ada celah hukum yang membolehkan Hilgers tetap berstatus warga UE demi keuntungan klub?
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari FC Twente, Mees Hilgers, maupun PSSI. Situasi ini pun menambah spekulasi di publik dan media.
Dampak pada Pemain Naturalisasi Lain
Kasus Hilgers menjadi alarm bagi otoritas sepak bola nasional. Fenomena serupa bisa saja terjadi pada pemain naturalisasi lain yang membela Timnas, terutama mereka yang masih bermain di luar negeri. Proses administrasi yang belum tuntas bisa berimbas pada legalitas dan status mereka di mata hukum internasional.
Padahal, naturalisasi telah menjadi salah satu strategi andalan untuk memperkuat skuad Indonesia. Banyak pemain keturunan yang lahir di luar negeri memilih pulang demi membela Merah Putih, namun proses perubahan status kewarganegaraan harus benar-benar selesai agar tidak menimbulkan konflik hukum di masa depan.
Evaluasi dan Koordinasi Pemerintah
Isu ini menjadi pengingat penting bagi PSSI dan pemerintah untuk memperketat pengawasan proses naturalisasi. Setiap dokumen kewarganegaraan asing harus benar-benar dicabut sebelum pemain dinyatakan sah sebagai WNI. Koordinasi lintas institusi—dari imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM, hingga federasi sepak bola—perlu diperkuat supaya tidak ada celah administratif yang bisa membawa sanksi dari federasi internasional seperti FIFA.
Jika ditemukan manipulasi data atau pelanggaran, baik klub maupun federasi berpotensi mendapat sanksi berat, bahkan larangan bertanding di level internasional.
Momentum Pembenahan Naturalisasi
Meski hingga kini belum ada indikasi pelanggaran hukum, transparansi dan kepastian status kewarganegaraan tetap menjadi keharusan. Kasus Mees Hilgers bisa menjadi momentum evaluasi menyeluruh terhadap proses naturalisasi di sepak bola Indonesia, demi menjaga integritas dan prestasi di kancah internasional.