PSIS Semarang telah memulai persiapan serius menyambut Liga 2 Indonesia 2025 dengan pelatih anyar mereka, Kahudi Wahyu, yang langsung tancap gas menguji sistem permainan baru. Latihan intensif digelar di Lapangan Bumi Gelora Mintarsih, Gunungpati, pada Rabu, 2 Juli 2025, menandai langkah awal PSIS memperkuat tim guna menghadapi kompetisi yang kian ketat.

Dalam sesi latihan tersebut, Kahudi fokus menggali dan mengasah gaya permainan yang ingin ia terapkan, sekaligus melakukan seleksi pemain secara bertahap demi menemukan komposisi skuad terbaik untuk Mahesa Jenar. Proses ini diharapkan dapat menghasilkan tim yang solid dan siap bersaing di Liga 2.

Kajian Sistem Permainan dan Seleksi Pemain

Kahudi menjelaskan bahwa latihan hari itu bertujuan mencari bagian-bagian dalam sistem permainan yang akan digunakan. “Poin latihan hari ini saya mencari part of system, hari ini saya tingkatkan, biar bisa lihat dan program besok seperti apa,” ujarnya, dikutip Kamis, 3 Juli 2025.

Pelatih berlisensi AFC A ini juga menegaskan bahwa proses seleksi pemain dilakukan secara bertahap. Ia ingin membangun dua tim dalam satu skuad agar kedalaman pemain merata dan siap menghadapi berbagai situasi selama kompetisi.

“Besok terakhir proses seleksi tahap I, terus dilanjutkan nanti ada yang datang dan pasti yang belum sesuai kriteria akan kami kembalikan. Kebutuhan saya ada dua tim di tim ini sehingga kedalaman skuat merata,” tambah Kahudi.

Fokus pada Penguasaan Bola dan Pertahanan Realistis

Salah satu fokus utama latihan adalah sistem ball possession, yakni penguasaan bola dari kaki ke kaki. Kahudi ingin PSIS tampil dominan mengendalikan bola dan menjaga tempo permainan agar konsisten selama pertandingan berlangsung.

“Kami ingin penguasaan bola lebih lama dan konsisten sepanjang pertandingan,” jelasnya.

Iklan

Tidak hanya aspek menyerang, Kahudi juga memperkenalkan pola bertahan yang realistis dan sesuai dengan situasi pertandingan. Ia mulai mengenalkan cara bermain di situasi defensif dengan pembagian lini pertahanan satu, dua, hingga tiga lini.

“Latihan ini pengantar terkait defensif, mulai memperkenalkan cara kami bermain di situasi defensif. Ada defensif satu lini, dua lini, tiga lini,” terangnya.

Simulasi Tekanan Tinggi untuk Menambah Intensitas

Untuk membiasakan pemain dengan tekanan tinggi saat bertahan, lapangan latihan dibagi menjadi beberapa zona sempit sebagai simulasi. Strategi ini bertujuan menyesuaikan intensitas bermain dengan kondisi pertandingan sesungguhnya.

“Terus mengenalkan intensitas bermain yang disesuaikan dengan kondisi saat pertandingan, jadi lebih realistis. Penguatan prinsip juga ke pemain,” pungkas Kahudi.