Fenomena naturalisasi pemain sepak bola tengah menjadi sorotan hangat di kawasan Asia Tenggara. Sejumlah negara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Vietnam, berlomba-lomba memperkuat tim nasional mereka dengan mendatangkan pemain berdarah asing.

Kondisi ini memicu prediksi bahwa persaingan di level ASEAN akan semakin ketat, terlebih jika Vietnam turut mengadopsi program naturalisasi besar-besaran seperti dua rival beratnya, Indonesia dan Malaysia. Namun, benarkah langkah ini akan langsung mengangkat performa mereka?

Raja Isa: Malaysia & Vietnam Belum Bisa Kalahkan Indonesia

Pelatih asal Malaysia, Raja Isa, justru memiliki pandangan berbeda. Menurutnya, meski Vietnam dan Malaysia menambah sederet pemain naturalisasi, keduanya belum cukup kuat untuk menjadi ancaman utama bagi Timnas Indonesia.

“Kalau kita bilang mereka (Vietnam dan Malaysia) bisa jadi pesaing Indonesia, saya rasa bisa. Tapi mereka bukan ancaman serius bagi Indonesia,” ujar Raja Isa.

Ia menegaskan, keunggulan Indonesia terletak pada langkah awal yang lebih cepat dalam program naturalisasi.

“Soalnya Malaysia dan Vietnam baru mulai jalan, sementara Indonesia sudah jalan. Kita lihat saja siapa yang lebih dulu sampai garis finis. Mereka akan sulit mengejar Indonesia,” jelasnya.

Fondasi Kokoh Timnas Indonesia

Menurut Raja Isa, kekuatan Timnas Indonesia bukan hanya soal banyaknya pemain naturalisasi, tetapi juga fondasi tim yang sudah terbentuk dengan solid. Sementara itu, Malaysia dan Vietnam masih dalam tahap awal membangun tim yang kompetitif dengan pemain baru.

“Fondasi tim Indonesia sudah tersusun. Pihak-pihak yang berkecimpung di dunia sepak bola Indonesia harus konsisten menjalankan programnya. Ketika program naturalisasi Malaysia dan Vietnam dimulai, tim Indonesia pasti tidak akan berhenti,” jelasnya lagi.

Iklan

Potensi Besar dari Diaspora Indonesia

Raja Isa juga menyoroti keunggulan lain milik Indonesia, yakni besarnya jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang tersebar di berbagai belahan dunia.

“Keunggulan Indonesia adalah banyaknya warga negara mereka yang bermigrasi ke negara lain. Hal ini menciptakan peluang bagi Indonesia untuk memiliki sumber pemain naturalisasi yang sangat melimpah,” tuturnya.

Ia pun menekankan pentingnya PSSI membangun sistem pemantauan dan pengembangan yang baik agar potensi ini benar-benar bisa dimanfaatkan maksimal.

Vietnam Tegaskan Tak Akan Naturalisasi Masif

Meski demikian, Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) melalui presidennya, Tran Quoc Tuan, menegaskan bahwa mereka tidak akan meniru langkah Indonesia dan Malaysia dalam menaturalisasi pemain secara besar-besaran demi mengejar hasil instan.

Hingga saat ini, Indonesia dan Malaysia masih tercatat sebagai dua negara di ASEAN dengan jumlah pemain naturalisasi terbanyak di skuad tim nasional mereka.