Gelombang kejutan menghampiri Wimbledon 2025, dengan 23 dari 64 pemain unggulan tersingkir di babak pertama selama dua hari terakhir. Dari jumlah tersebut, 13 berasal dari sektor putra dan 10 dari sektor putri, angka yang menyamai rekor tertinggi sejak sistem penempatan unggulan 32 pemain dimulai pada 2001.

Fenomena ini sempat disebut sebagai ‘karnage’ oleh mantan petenis nomor satu dunia, Andy Roddick, dalam episode podcast terbarunya, menggambarkan betapa dramatisnya situasi ini.

Deretan Pemain Unggulan Sektor Putra yang Tersingkir

Jumlah pemain unggulan yang tersingkir bisa bertambah menjadi 24 jika Brandon Nakashima (peringkat 29) gagal melanjutkan pertandingan yang sempat ditunda saat melawan Bu Yunchaokete, dengan Nakashima memimpin dua set berbanding satu.

Dari sisi putra, empat pemain unggulan top 10 terdepak, termasuk Alexander Zverev yang menempati posisi ketiga. Zverev kalah dalam pertarungan sengit lima set melawan Arthur Rinderknech dari Prancis dengan skor 7-6(3), 6-7(8), 6-3, 6-7(5), 6-4, pertandingan yang bahkan harus diselesaikan selama dua hari di Centre Court.

“Saya rasa secara umum dia bermain dengan luar biasa. Saya tidak yakin dia pernah memainkan pertandingan seperti ini sebelumnya,” ujar Zverev usai kekalahannya, sembari menceritakan pergulatan mental dan rasa kesepian yang dirasakannya selama tur.

Lorenzo Musetti, semifinalis tahun lalu dan unggulan ketujuh, juga gagal melaju setelah dikalahkan Nikoloz Basilashvili dari Georgia yang berperingkat 126 dunia. Basilashvili mengalahkan Musetti dengan skor 6-2, 4-6, 7-5, 6-1, mencatat kemenangan besar setelah tiga tahun tanpa menang di babak utama Grand Slam.

Musetti sendiri tidak dapat mengikuti turnamen pemanasan rumput musim ini akibat cedera kaki kiri yang ia alami di Roland-Garros, yang membuatnya absen di antara dua Grand Slam tersebut.

Holger Rune dari Denmark menyalahkan cedera lutut atas kekalahannya dari Nicolas Jarry asal Chile dengan skor 4-6, 4-6, 7-5, 6-3, 6-4. “Kalau saya bermain normal, saya bisa menang sembilan dari sepuluh kali, dengan segala hormat untuk Nicolas Jarry. Tapi hari ini cedera lutut saya membuat segalanya lebih sulit,” ujar Rune yang menempati unggulan kedelapan.

Sementara itu, Daniil Medvedev, unggulan kesembilan dan semifinalis Wimbledon dua tahun terakhir, terkejut dengan kekalahan dari Benjamin Bonzi asal Prancis 7-6(2), 3-6, 7-6(3), 6-2. Medvedev mengakui sempat meremehkan lawannya sebelum pertandingan berlangsung.

“Saya terkejut dengan performanya hari ini. Saya tahu dia bisa bermain baik, tapi saya akan terkejut jika dia bisa bermain seperti ini di pertandingan lain sepanjang tahun. Tapi memang terkadang sensasi seperti ini terjadi,” kata mantan juara US Open tersebut.

Pemain Unggulan Putra yang Tersingkir di Babak Pertama:

No.3 Zverev, No.7 Musetti, No.8 Rune, No.9 Medvedev, No.16 Cerundolo, No.18 Humbert, No.20 Popyrin, No.24 Tsitsipas, No.27 Shapovalov, No.28 Bublik, No.30 Michelsen, No.31 Griekspoor, No.32 Berrettini.

Deretan Pemain Unggulan Sektor Putri yang Tersingkir

Di sektor putri, juara Roland-Garros musim lalu sekaligus unggulan kedua Wimbledon, Coco Gauff, juga gagal melaju setelah dikalahkan oleh Dayana Yastremska dari Ukraina. Jessica Pegula, pemenang turnamen Bad Homburg pekan lalu dan unggulan ketiga, juga tersingkir oleh Elisabetta Cocciaretto dari Italia.

Iklan

Unggulan kelima Zheng Qinwen dan unggulan kesembilan Paula Badosa turut harus angkat koper lebih awal.

“Saya rasa Wimbledon memang sering menjadi tempat terjadinya banyak kejutan di babak pertama,” kata Gauff saat ditanya mengenai banyaknya pemain unggulan yang tersingkir. “Salah satu faktornya adalah waktu adaptasi yang sangat singkat. Banyak unggulan bermain jauh di Roland-Garros dan harus cepat beralih ke lapangan rumput.” 

Gauff menjelaskan bahwa pergantian dari musim tanah liat ke rumput sangat menantang, terutama bagi mereka yang bermain hingga babak akhir di turnamen sebelumnya. “Ini membuat pemain harus memutuskan apakah akan ikut turnamen pemanasan atau langsung fokus ke Wimbledon,” ujarnya.

Pegula sendiri mengakui bahwa lawannya bermain dengan sangat apik, meskipun ia merasa tidak bermain buruk. “Dia bermain tenis yang luar biasa. Saya tidak bilang ini pertandingan terbaik saya, tapi saya juga tidak bermain buruk,” kata Pegula yang baru saja mengalahkan Iga Swiatek di final Bad Homburg.

Banyak pemain unggulan yang tersingkir menghadapi lawan yang sedang dalam performa puncak, yang bermain dengan kebebasan tanpa beban sebagai underdog dan memanfaatkan ketegangan di babak pertama Grand Slam.

Menurut Andy Roddick, banyaknya kejutan lebih disebabkan oleh karakteristik lapangan rumput daripada tekanan mental para pemain. “Ini lebih ke masalah permukaan lapangan daripada pemain yang gugup,” ujarnya.

Sementara itu, Maria Sakkari, mantan peringkat tiga dunia, menilai tingginya kualitas dan kedalaman persaingan di tenis putra dan putri saat ini menjadi alasan utama hasil-hasil mengejutkan tersebut.

“Level permainan pria dan wanita saat ini sangat tinggi,” ujar petenis asal Yunani itu usai memastikan lolos ke babak kedua dengan kemenangan straight sets atas Anna Blinkova.

Menurut Sakkari, meski tampak banyak unggulan yang tersingkir, para pemain yang mengalahkan mereka juga bukan pemain sembarangan. “Mereka adalah pemain yang sangat bagus. Ini adalah evolusi alami dalam tenis,” tambahnya.

Pemain Unggulan Putri yang Tersingkir di Babak Pertama:

No.2 Gauff, No.3 Pegula, No.5 Zheng, No.9 Badosa, No.15 Muchova, No.20 Ostapenko, No.25 Frech, No.26 Kostyuk, No.27 Linette, No.32 Kessler.