Wimbledon 2025 telah memasuki hari keenam dengan dinamika yang begitu menarik dan penuh kejutan. Dari 32 unggulan awal di sektor tunggal putri, sebanyak 17 pemain, termasuk lima dari sepuluh besar, sudah harus angkat koper sebelum melangkah ke babak ketiga. Situasi ini membuka peluang besar bagi para pemain non-unggulan maupun talenta muda untuk menunjukkan kualitasnya di ajang bergengsi All England Club.
Hanya empat dari 16 pertandingan babak ketiga yang mempertemukan dua unggulan, menandakan betapa ketat dan tidak terduganya persaingan tahun ini. Di tengah kondisi penuh kejutan ini, dua laga utama yang menjadi pusat perhatian pada hari Sabtu adalah pertemuan antara unggulan nomor 7 Mirra Andreeva menghadapi Hailey Baptiste serta unggulan nomor 8 Iga Swiatek yang akan bertarung melawan Danielle Collins.
Swiatek vs Collins: Rivalitas Memanas di Rumput London
Babak ketiga mempertemukan Iga Swiatek dan Danielle Collins untuk yang kesepuluh kalinya. Meskipun Swiatek memimpin pertemuan head-to-head dengan skor 7-2, Collins menyimpan kemenangan terakhirnya saat menyingkirkan Swiatek dengan skor 6-1, 7-5 di Roma awal tahun ini.
Swiatek, yang sudah mengantongi empat gelar Grand Slam, menunjukkan perkembangan signifikan dalam menyesuaikan permainannya di atas rumput. Meski permainannya belum semaksimal saat bertanding di tanah liat, petenis asal Polandia ini mulai menunjukkan kepercayaan diri yang meningkat.
Di babak sebelumnya, Swiatek bangkit dari kekalahan set pertama untuk mengalahkan Caty McNally dengan skor 5-7, 6-2, 6-1 dalam laga yang berlangsung selama 2 jam 25 menit. Ia mencatatkan 44 pukulan winner dan berhasil menyelamatkan 13 dari 15 break point yang dihadapi.
“Kunci utama adalah menjadi lebih proaktif dan berani mengambil keputusan. Footwork juga sangat menentukan,” ujar Swiatek saat membahas adaptasinya di lapangan rumput.
Sementara itu, Collins tampil dengan gaya agresif saat menyingkirkan Veronika Erjavec dengan skor 6-4, 6-1. Permainannya yang cepat dan menyerang sejak bola pertama diyakini akan menjadi ujian berat bagi konsistensi Swiatek.
“Dia pemukul datar yang agresif dari baseline, servisnya solid, dan senang mendominasi reli,” puji Swiatek tentang lawannya Collins.
Andreeva vs Baptiste: Pertarungan Dua Talenta Muda yang Menjanjikan
Selain itu, duel perdana antara Mirra Andreeva dan Hailey Baptiste juga patut dinantikan. Andreeva, unggulan nomor 7 asal Rusia yang baru berusia 18 tahun, terus menunjukkan peningkatan pesat dalam permainannya di lapangan rumput.
Di babak kedua, Andreeva mengalahkan Lucia Bronzetti dengan skor 6-1, 7-6(4). Meskipun masih muda, ia tampil tenang dan berani bermain agresif di setiap kesempatan.
“Di rumput, saya bisa bermain lebih menyerang dan mulai belajar menyelesaikan poin di net, yang kini semakin berhasil,” ungkap Andreeva, yang saat ini dilatih oleh legenda tenis Spanyol, Conchita Martinez.
Sementara itu, Baptiste berhasil melaju ke babak ketiga setelah menundukkan Victoria Mboko dengan skor 7-6(6), 6-3. Dikenal sebagai petenis cepat dan eksplosif, Baptiste belum pernah bertemu Andreeva di nomor tunggal, namun keduanya pernah saling berhadapan di nomor ganda Roland Garros.
Siapa yang Akan Memanfaatkan Peluang Emas Ini?
Kejutan yang terjadi di Wimbledon 2025 membuka kesempatan bagi para pemain yang biasanya berada di bawah bayang-bayang para bintang besar untuk mengukir prestasi gemilang. Emma Navarro, salah satu pemain yang masih bertahan, memberikan komentarnya tentang fenomena ini.
“Tingkat permainan saat ini sangat tinggi dan perbedaannya sangat tipis antara yang terbaik dengan yang berada di peringkat sedikit lebih rendah. Pada hari tertentu, siapa saja bisa keluar sebagai pemenang,” ujar Navarro.
Kondisi fisik dan mental juga memegang peranan penting, mengingat banyak pemain harus melewati tur panjang di Eropa sebelum Wimbledon, yang dapat berpengaruh pada performa mereka.
Hari keenam Wimbledon 2025 diprediksi akan menyuguhkan pertandingan berkualitas tinggi antara dua generasi berbeda. Iga Swiatek bertekad membalas kekalahan terakhirnya dari Danielle Collins sekaligus membuktikan kemampuannya di atas rumput, sementara Mirra Andreeva ingin melanjutkan performa impresifnya saat menghadapi Hailey Baptiste—duel yang berpotensi menjadi awal rivalitas baru di masa depan.