Yamaha saat ini tengah menghadapi tantangan serius di arena MotoGP yang tidak hanya berkaitan dengan performa motor, tetapi juga soal kualitas dan kedalaman pembalap dalam tim. Meskipun mereka telah memiliki Fabio Quartararo, pembalap dengan gaji tertinggi di grid balap saat ini, masalah pembalap pendukung masih menjadi perhatian utama yang harus segera diatasi.

Fabio Quartararo telah menunjukkan performa gemilang dengan mengantongi empat posisi pole musim ini, namun kurangnya kekuatan dari rekan setimnya membuat Yamaha kesulitan untuk bersaing di barisan depan. Hal ini diungkapkan oleh analis MotoGP, Lewis Duncan, yang menyoroti isu kedalaman tim sebagai hambatan terbesar Yamaha saat ini.

Isu Kedalaman Tim Jadi Hambatan Utama

Menurut Lewis Duncan, pembalap pendukung Yamaha saat ini belum mampu menunjukkan kecepatan yang memadai untuk menjadi ancaman serius di lintasan. Alex Rins dan Jack Miller dinilai kurang kompetitif sejak awal musim, sementara Miguel Oliveira yang sedang mengalami cedera juga tidak menunjukkan performa yang diharapkan.

Duncan menggarisbawahi fakta bahwa empat pembalap Ducati mendominasi lima besar klasemen kejuaraan. Untuk menandingi Ducati, Yamaha harus memiliki skuad pembalap yang kuat dan merata. KTM dan Aprilia, misalnya, punya pasangan pembalap yang cukup berpotensi untuk memberikan tekanan, seperti Maverick Vinales dan Pedro Acosta di KTM, serta Jorge Martin dan Marco Bezzecchi di Aprilia.

“Yamaha perlu pembalap kedua yang tangguh agar bisa mengganggu lawan dan memberi ruang bagi Fabio untuk tampil maksimal,” ujar Duncan. Ia menambahkan bahwa kehadiran pembalap kedua yang kompetitif sangat penting untuk menjaga ritme dan mengatasi kesalahan ketika pembalap utama mengalami masalah di lintasan.

Solusi dan Tantangan Kontrak Pembalap

Yamaha telah berinvestasi besar untuk mempertahankan Fabio Quartararo hingga akhir 2026 dan menambah kekuatan tim satelit dengan merekrut Toprak Razgatlioglu pada musim depan. Namun, ada kekhawatiran bahwa jika Fabio memperpanjang kontrak dengan nilai lebih besar, Yamaha akan menghadapi kesulitan untuk merekrut pembalap cadangan yang berkualitas karena keterbatasan anggaran.

Iklan

Lewis Duncan menyebutkan bahwa dilema ini menjadi masalah klasik Yamaha yang sudah berlangsung lama. Sejak era Valentino Rossi sebelum kedatangan Jorge Lorenzo, Yamaha sering kali hanya mengandalkan satu pembalap utama untuk meraih kemenangan, tanpa dukungan pembalap lain yang kuat.

“Sudah lama Yamaha tidak memiliki skuad pembalap hebat secara merata. Terakhir kali terjadi pada tahun 2019 dengan Rossi, Fabio, dan Franco Morbidelli yang berada di puncak performa,” tambah Duncan.

Status Pembalap dan Prospek Masa Depan

Saat ini, Alex Rins masih dikontrak untuk musim depan, namun ada ketidakpastian terkait pembalap kedua di tim Pramac bersama Razgatlioglu yang masih pendatang baru. Kontrak Jack Miller akan berakhir tahun ini, sementara Miguel Oliveira memiliki kontrak hingga 2026, namun Yamaha dilaporkan memiliki opsi untuk memutus kontraknya jika diperlukan.

Yamaha perlu segera mencari solusi jangka pendek dengan mendatangkan pembalap baru yang mampu mendukung Quartararo dan meningkatkan daya saing tim. Tanpa perbaikan dalam kedalaman skuad pembalap, Yamaha berisiko terus tertinggal di persaingan MotoGP yang semakin ketat.