Teknologi

Pakar Keamanan Bagikan Cara Cegah Serangan Siber di Smartphone

Iklan

Serangan siber yang mengincar pengguna smartphone semakin marak dalam beberapa tahun terakhir. Ancaman ini tidak hanya menyerang perangkat Android, tetapi juga terus mengintai pengguna iOS dengan teknik yang semakin canggih dan sulit dideteksi.

Berdasarkan laporan terkini dari Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA), pembaruan sistem dan aplikasi secara berkala merupakan benteng utama untuk mencegah eksploitasi celah keamanan oleh peretas. Langkah ini menjadi kunci penting dalam menjaga keamanan data dan perangkat Anda.

Iklan

Kenapa Pembaruan Sistem dan Aplikasi Penting?

Juru bicara CISA menjelaskan bahwa pembaruan tidak hanya menghadirkan fitur baru, tetapi juga memperbaiki kelemahan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber. “Pembaruan bukan hanya menghadirkan fitur baru, tetapi juga memperbaiki celah yang dapat dimanfaatkan peretas,” jelasnya dalam keterangan resmi pada Rabu (13/8/2025).

Utamakan Sumber Unduhan yang Terpercaya

CISA menekankan pentingnya mengunduh aplikasi hanya dari toko resmi seperti Google Play Store dan Apple App Store. Aplikasi dari sumber tidak resmi kerap disusupi malware yang berpotensi mencuri data pribadi atau mengendalikan perangkat dari jarak jauh.

Selain itu, periksa izin akses aplikasi dengan cermat. Jika sebuah aplikasi meminta akses yang tidak sesuai dengan fungsi utamanya, hal tersebut bisa menjadi tanda adanya ancaman keamanan.

Langkah-Langkah Pencegahan Serangan Siber yang Disarankan

  • Rutin Memperbarui Sistem dan Aplikasi: Selalu lakukan update untuk menutup celah keamanan yang baru ditemukan.
  • Gunakan Toko Aplikasi Resmi: Unduh aplikasi hanya dari platform resmi dan teliti izin akses sebelum instalasi.
  • Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA): Pasang 2FA pada semua akun penting seperti email, media sosial, dan layanan perbankan.
  • Waspadai Tautan Mencurigakan: Jangan klik tautan atau buka lampiran dari sumber yang tidak dikenal di SMS, email, atau pesan instan.
  • Gunakan Kunci Layar yang Aman: Kombinasikan PIN, pola, atau sidik jari untuk mengamankan perangkat.
  • Matikan Koneksi Saat Tidak Digunakan: Nonaktifkan Wi-Fi, Bluetooth, dan GPS bila tidak diperlukan untuk mengurangi risiko peretasan jarak dekat.
  • Gunakan Aplikasi Keamanan: Pasang antivirus atau anti-malware untuk mendeteksi ancaman secara real-time.
  • Kenali Gejala Infeksi Malware: Waspadai baterai cepat habis, lonjakan penggunaan data internet tanpa sebab, atau aplikasi yang sering crash sebagai tanda perangkat terinfeksi.

Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Pengguna

Menurut analisis Avast, banyak pengguna mengabaikan tanda-tanda awal peretasan. Misalnya, saat ponsel tiba-tiba melambat atau muncul iklan yang tidak diinginkan, sebagian besar menganggapnya sebagai masalah teknis biasa. Padahal, kondisi tersebut bisa menandakan infeksi spyware atau trojan.

“Begitu ada tanda mencurigakan, segera lakukan pemeriksaan atau reset perangkat. Menunggu hanya akan memperburuk situasi,” imbau Avast melalui situs resminya.

Disiplin Digital: Kunci Utama Keamanan Siber

CISA menegaskan bahwa teknologi saja tidak cukup untuk melindungi perangkat. Kebiasaan digital yang aman dan disiplin pengguna memiliki peran yang sama penting untuk menjaga keamanan data pribadi.

“Teknologi bisa memberikan perlindungan, tetapi faktor manusia tetap menjadi penentu. Tanpa kebiasaan digital yang baik, perlindungan teknologi tidak akan optimal,” ujar juru bicara CISA.

Dengan semakin berkembangnya metode peretasan, keamanan siber kini menjadi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap pengguna smartphone. Melindungi perangkat sama pentingnya dengan menjaga rumah atau barang berharga lainnya, sehingga pengguna harus selalu proaktif dalam menjaga keamanan digital mereka.

Sumber: www.ponselio.com

Iklan