Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan penghormatan dengan gestur hormat saat menghadiri parade defile dalam rangka memperingati HUT ke-80 TNI di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, pada Minggu (5/10). Acara yang digelar dengan penuh semangat ini turut diikuti oleh ribuan prajurit dari tiga matra Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU), dan Angkatan Laut (AL).
Selama parade berlangsung, Prabowo menyaksikan drum band Universitas Pertahanan (Unhan) melewati panggung utama. Di samping itu, acara juga dimeriahkan oleh terbangnya flight helikopter yang membawa bendera tiga matra TNI. Drum band dari berbagai institusi pendidikan juga turut serta dalam parade tersebut. Beberapa di antaranya adalah Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), politeknik transportasi darat Indonesia STTD Kementerian Perhubungan (Kemenhub), SMK Negeri 26 Jakarta, hingga SMA Negeri 3 Taruna Angkasa Jawa Timur.
Tema peringatan HUT ke-80 TNI tahun ini adalah “TNI Prima-TNI Rakyat: Indonesia Maju”. TNI Prima merujuk pada profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif. Sementara TNI Rakyat menekankan bahwa kekuatan TNI berasal dari rakyat.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya tidak lagi adanya senioritas dalam seleksi kepemimpinan di internal institusi militer Indonesia. Ia menyampaikan bahwa dirinya tidak pernah bosan memerintahkan panglima TNI dan seluruh kepala staf untuk menilai pimpinan-pimpinan di TNI secara objektif.
“Bagi panglima TNI dan kepala staf, dalam rangka seleksi kepemimpinan, tidak perlu selalu memperhitungkan senioritas. Yang penting adalah prestasi, pengabdian, dan cinta tanah air,” tegas Prabowo.
Pada kesempatan yang sama, Prabowo juga menekankan bahwa TNI membutuhkan kepemimpinan terbaik karena TNI harus mempertanggungjawabkan diri kepada rakyat Indonesia. Oleh karena itu, ia ingin seluruh unsur pimpinan TNI di setiap tingkatan dan eselon dipastikan merupakan yang terbaik.
Dia meminta para pemimpin TNI tidak hanya bekerja dan menunaikan tugas, tetapi juga menjadi teladan.
“Saya ingatkan, semua unsur pimpinan TNI dari setiap eselon, dari setiap tingkatan, harus selalu membina diri dan harus selalu memberi contoh. Kepemimpinan di TNI harus kepemimpinan keteladanan, harus kepemimpinan Ing Ngarsa Sung Tuladha, harus memberi contoh di depan. Tidak ada tempat untuk pemimpin-pemimpin yang tidak kompeten, yang tidak profesional, yang tidak mengerti tugasnya,” pungkasnya.