Sejak Erick Thohir resmi menjabat sebagai Ketua Umum PSSI pada Februari 2023, publik sepak bola Indonesia menaruh harapan besar akan perubahan positif di dunia sepak bola nasional. Apalagi, dengan rekam jejak Erick yang luas di kancah internasional serta pengalaman di pemerintahan, ekspektasi terhadap pengembangan kompetisi lokal pun melambung.
Akan tetapi, hingga lebih dari dua tahun kepemimpinannya, sejumlah kompetisi penting seperti Piala Indonesia dan Liga 1 Putri belum juga digelar. Hal ini tentu menjadi sorotan dan pertanyaan besar bagi para pecinta sepak bola Tanah Air.
Optimisme yang Belum Berbuah Kompetisi
Mantan Presiden Inter Milan ini memang aktif dalam mendatangkan pemain naturalisasi untuk memperkuat tim nasional. Namun, perhatian serupa tak tampak dalam pengembangan kompetisi domestik. Saat ini, PSSI hanya menyelenggarakan Liga 1 sebagai kompetisi kasta tertinggi, serta beberapa kasta di bawahnya, tanpa adanya turnamen tambahan seperti Piala Indonesia yang terakhir kali digelar pada musim 2018/19.
Alasan Erick Thohir untuk Tidak Menggelar Piala Indonesia
Pada 7 Juli 2025, Erick Thohir memberikan penjelasan terkait belum terselenggaranya Piala Indonesia di masa kepemimpinannya. Ia menyoroti tantangan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dengan banyak klub tersebar di berbagai daerah. Berikut penjelasan Erick:
- Perjalanan antar pertandingan yang melelahkan, misalnya klub harus bertanding di luar negeri seperti Vietnam atau China dengan jadwal yang ketat.
- Kesulitan mengatur jadwal latihan dan perjalanan sehingga berdampak pada performa tim.
Erick menekankan bahwa hal tersebut menjadi kendala besar dalam penyelenggaraan turnamen seperti Piala FA di negara lain.
Nasib Liga 1 Putri di Era Erick Thohir
Selain Piala Indonesia, kompetisi sepak bola putri juga belum digelar sejak terakhir kali pada 2019. Ketika tim nasional putri Indonesia tersingkir dalam Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026, para pemain justru menyuarakan kekecewaan dengan membentangkan spanduk bertuliskan, “Pak Erick, kapan Liga 1 Putri digelar?”.
Menanggapi hal ini, Erick mengaku bahwa PSSI belum memiliki cukup “talent pool” atau jumlah pemain yang memadai untuk menjalankan kompetisi tersebut. Ia juga menegaskan bahwa tidak ingin memaksakan penyelenggaraan jika kondisinya belum siap.
Kepemimpinan Sebelumnya dan Realita Kompetisi Lokal
Faktanya, selama ini kompetisi Liga 1, Piala Indonesia, dan Liga 1 Putri yang berhasil digelar adalah di masa kepemimpinan Edy Rahmayadi. Baik Iriawan maupun Erick belum mampu menghadirkan ketiga kompetisi tersebut secara konsisten.
Dengan berbagai tantangan yang ada, PSSI di bawah Erick Thohir masih harus bekerja keras untuk mengatasi hambatan geografis dan pengembangan sumber daya manusia agar kompetisi sepak bola di Indonesia bisa semakin maju dan berdaya saing.