Hubungan antara Rafael Leao dan Theo Hernandez di AC Milan lebih dari sekadar rekan satu tim. Mereka telah melewati berbagai suka dan duka bersama selama enam musim, menjadikan ikatan mereka seperti saudara seperjuangan di lapangan hijau. Kini, saat Theo Hernandez memutuskan hengkang dari Rossoneri, Leao tak ragu mengutarakan salam perpisahan yang penuh haru dan kenangan.
Keduanya datang ke AC Milan pada jendela transfer musim panas 2019, di bawah manajemen Paolo Maldini. Sejak awal, Leao dan Theo menjadi andalan di sisi kiri lapangan, menghadirkan ancaman serius bagi lawan. Gabungan kekuatan mereka bahkan mendapat julukan “Theao”, simbol keakraban dan sinergi yang kuat di sayap kiri Milan.
Perjalanan Bersama di AC Milan
Sepanjang kariernya, Theo Hernandez menjadi rekan yang paling sering bermain bersama Leao, dengan catatan 224 pertandingan bersama. Mereka berdua menjadi tulang punggung kemenangan AC Milan di Serie A musim 2021-2022. Namun, dinamika tim berubah setelah pergantian pelatih, di mana keduanya sempat terjerat isu ketegangan dengan pelatih Paulo Fonseca.
Salah satu momen kontroversial terjadi saat pertandingan melawan Lazio pada 31 Agustus, ketika Leao dan Theo memilih menjauh saat cooling break, yang diduga sebagai bentuk protes karena tidak dimainkan sebagai starter. Situasi ini sempat memengaruhi hubungan mereka dengan para fans dan manajemen klub.
Turunnya Popularitas Theo dan Kepindahan ke Al Hilal
Setelah beberapa insiden, termasuk kegagalan penalti dan kartu merah saat melawan Fiorentina serta insiden pengusiran saat melawan Feyenoord yang berkontribusi pada kegagalan AC Milan melaju di Liga Champions, posisi Theo di tim menjadi tidak lagi kuat. Sementara Leao berhasil mempertahankan performanya, Theo harus menerima kenyataan sulit.
Pada bursa transfer musim panas 2025, AC Milan mendapatkan tawaran menggiurkan dari klub Arab Saudi, Al Hilal, yang dilatih mantan pelatih Inter, Simone Inzaghi. Theo pun akhirnya setuju pindah dengan nilai transfer sebesar 25 juta euro. Kepindahan ini telah dikonfirmasi oleh pelatih baru Milan, Massimiliano Allegri.
Sambutan dan Pesan Perpisahan dari Rafael Leao
Dalam konferensi pers perdananya, Allegri mengatakan, “Theo adalah pemain hebat, tapi dia membuat pilihan yang berbeda. Saya mendoakan yang terbaik untuknya.” Sementara itu, Rafael Leao mengungkapkan rasa terima kasih dan doa terbaiknya untuk sahabatnya itu melalui unggahan di Instagram:
- “Saudaraku, teman seperjuanganku dalam banyak pertempuran, bersama-sama kita telah melewati banyak momen baik dan buruk.”
- “Sungguh menyenangkan berbagi ruang ganti dan lapangan denganmu.”
- “Aku mendoakanmu untuk semua keberuntungan di dunia ini dalam fase baru ini.”
- “Aku akan sangat merindukanmu karena selama bertahun-tahun, kamu telah menjadi orang penting bagiku.”
- “Tidak seharusnya berakhir seperti ini, tapi hidup penuh tantangan.”
- “Semoga sukses dalam perjalanan barumu. Aku akan selalu mendukungmu dan kita! THEAO.”
Warisan dan Prestasi Theo Hernandez di AC Milan
Theo Hernandez meninggalkan AC Milan dengan catatan impresif sebagai bek tersubur dalam sejarah klub di Serie A, dengan 31 gol dalam 195 pertandingan, melewati rekor Paolo Maldini yang 29 gol. Secara keseluruhan, ia mencatatkan 34 gol dan 45 assist dalam 262 laga lintas kompetisi bersama Rossoneri.
Selain itu, Theo turut mengangkat trofi juara Serie A musim 2021-2022 dan Piala Super Italia 2024-2025 selama masa baktinya di Milan.
Kini, perjalanan baru menanti Theo Hernandez di Al Hilal, sementara Rafael Leao masih menjadi bagian dari proyek baru Massimiliano Allegri di San Siro. Ikatan “Theao” memang berakhir, namun kisah dan kenangan mereka tetap hidup di hati para penggemar AC Milan.