News

Rahasia Inflasi Bandung September 2025 yang Lebih Rendah

Bandung Jaga Stabilitas Harga dan Pertumbuhan Ekonomi yang Positif

Kota Bandung kembali menunjukkan prestasi positif dalam pengendalian inflasi. Data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung menunjukkan bahwa inflasi bulanan pada September 2025 berada di angka 0,16 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan capaian Jawa Barat dan nasional yang masing-masing mencatatkan inflasi sebesar 0,21 persen.

Stabilitas harga yang terjaga menjadi kabar baik bagi masyarakat yang menghadapi dinamika kebutuhan pokok. Secara tahunan, inflasi Kota Bandung tercatat sebesar 2,10 persen, masih lebih rendah dibandingkan Jawa Barat yang mencapai 2,19 persen dan nasional sebesar 2,65 persen. Selain itu, inflasi sejak awal tahun (year-to-date) berada pada level 1,45 persen, yang juga lebih rendah dari rata-rata provinsi maupun nasional.

Salah satu faktor utama yang memengaruhi inflasi adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 0,14 persen. Beberapa komoditas seperti daging ayam ras, cabai merah, minyak goreng, hingga emas perhiasan menjadi penyumbang utama kenaikan harga. Meski demikian, daya beli masyarakat tetap stabil, ditandai dengan tidak adanya lonjakan inflasi yang signifikan.

Laporan BPS tidak hanya membahas inflasi, tetapi juga menyentuh kondisi pariwisata Kota Bandung. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel pada Agustus 2025 tercatat sebesar 52,43 persen, mengalami penurunan sebesar 3,16 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, terdapat dinamika menarik, yaitu penurunan pada hotel bintang sementara hotel non bintang justru mengalami kenaikan hunian. Rata-rata lama menginap tamu juga meningkat menjadi 1,44 malam, terutama pada segmen hotel non bintang.

Dari sisi ekonomi makro, Kota Bandung mencatat laju pertumbuhan ekonomi (LPE) sebesar 5,42 persen pada triwulan II 2025. Angka ini lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, serta melampaui rata-rata Jawa Barat maupun nasional. Pertumbuhan ini menunjukkan geliat usaha, perdagangan, dan sektor jasa yang semakin kuat di kota kembang.

Selain itu, persentase penduduk miskin pada Maret 2025 menurun menjadi 3,78 persen. Angka tersebut menunjukkan perbaikan tipis dibandingkan periode sebelumnya, tetapi cukup signifikan dalam menggambarkan daya beli dan kesejahteraan warga Kota Bandung.

Kondisi inflasi yang terkendali menjadi kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi, baik bagi pelaku usaha maupun masyarakat. Bagi dunia pariwisata, stabilitas ini juga menjadi modal penting agar wisatawan tetap tertarik datang dan menggerakkan roda ekonomi lokal.

Bandung bukan hanya menjaga kestabilan harga, tetapi juga membangun fondasi ekonomi yang lebih kokoh di tengah tantangan global. Inflasi yang terkendali, pertumbuhan ekonomi yang sehat, dan menurunnya angka kemiskinan menjadi indikator bahwa arah pembangunan kota berjalan sesuai jalur. Dengan dukungan berbagai pihak, Kota Bandung berupaya menjadikan momentum ini sebagai pijakan untuk menjaga keseimbangan ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan warganya.

Penulis: AdminEditor: Admin