Bayangkan jika seorang anak berusia 13 tahun mampu menemukan celah keamanan di platform sebesar Microsoft Teams. Kisah inspiratif ini bukan fiksi, melainkan kenyataan yang mengubah kebijakan besar di Microsoft. Dylan, remaja yang kini berumur 17 tahun, berhasil mencuri perhatian Microsoft Security Response Center saat ia masih duduk di bangku sekolah dasar.
Perjalanan Dylan dalam dunia teknologi dimulai sejak kecil, dari platform sederhana seperti Scratch hingga belajar bahasa pemrograman HTML yang lebih kompleks. Ketertarikan dan keahliannya dalam membongkar kode situs pendidikan membuatnya memiliki kemampuan yang luar biasa di usia muda.
Dylan dan Temuan Celah Keamanan di Masa Pandemi
Ketika pandemi melanda, sekolah Dylan melarang siswa membuat percakapan di Microsoft Teams. Situasi ini mendorongnya untuk mencari cara agar tetap dapat berkomunikasi dengan teman-temannya. Setelah berbulan-bulan bereksperimen, Dylan menemukan celah keamanan yang memungkinkan dia untuk mengambil alih grup manapun di platform tersebut.
Namun, alih-alih memanfaatkan celah ini untuk hal negatif, Dylan memilih untuk melaporkannya secara jujur kepada Microsoft. Laporan ini tidak hanya membantu memperbaiki keamanan Microsoft Teams, tetapi juga mendorong perubahan penting dalam aturan program bug bounty Microsoft.
Perubahan Aturan Program Bug Bounty Microsoft
Atas kontribusinya, Microsoft menurunkan batas usia minimal peserta program bug bounty menjadi 13 tahun. Sejak itu, Dylan menjadi bagian dari Microsoft Security Response Center dan telah melaporkan puluhan celah keamanan, berkolaborasi dengan peneliti keamanan dari berbagai negara.
Kemampuan teknis Dylan yang luar biasa, dipadukan dengan kemampuan komunikasinya dalam menyampaikan temuan kompleks, membuatnya sangat dihormati di komunitas keamanan siber. Microsoft bahkan mengakui Dylan sebagai salah satu Most Valuable Researcher dan baru-baru ini ia meraih juara tiga dalam kompetisi Zero Day Quest yang diselenggarakan oleh Microsoft.
Prestasi Dylan di Luar Dunia Keamanan Siber
Tidak hanya unggul dalam bidang keamanan siber, Dylan juga aktif dan berprestasi dalam berbagai bidang akademik dan seni. Ia sering berpartisipasi dalam Olimpiade Sains, kompetisi matematika, serta kegiatan musik, membuktikan dirinya sebagai sosok pelajar serba bisa.