Perusahaan teknologi kecerdasan buatan, Perplexity, meramaikan persaingan browser dengan memperkenalkan Comet untuk pengguna Windows. Langkah ini diumumkan langsung oleh CEO Perplexity, Aravind Srinivas, setelah sebelumnya aplikasi ini hanya tersedia dalam versi beta untuk Mac dengan chip Apple Silicon.

Melalui undangan eksklusif, Perplexity mengajak sejumlah pengguna Windows untuk menjadi penguji awal Comet. Browser inovatif ini digadang-gadang akan mengubah cara orang berselancar di dunia maya dengan pendekatan pencarian berbasis AI.

Teknologi Agentic Search dan Fitur Unggulan Comet

Comet mengusung konsep agentic search, sebuah teknologi pencarian AI yang memungkinkan pengalaman browsing lebih interaktif dan personal. Pengguna dapat mengajukan pertanyaan secara langsung, memeriksa potongan harga di keranjang belanja, hingga menemukan email yang belum terjawab dengan lebih mudah.

Salah satu fitur menarik yang ditawarkan adalah “Try on”. Dengan fitur ini, pengguna bisa mengunggah foto diri dan melihat tampilan mereka secara digital saat mengenakan pakaian tertentu, memberikan pengalaman berbelanja yang jauh lebih praktis dan personal.

Rencana Ekspansi ke Android

Aravind Srinivas menjelaskan bahwa timnya tengah mengembangkan versi Comet untuk Android. Namun, hingga kini belum ada jadwal resmi peluncuran untuk platform mana pun. Sementara itu, Perplexity masih membuka pendaftaran daftar tunggu bagi pengguna yang ingin mencoba Comet lebih awal. “Prosesnya berjalan sangat cepat, bahkan lebih cepat dari jadwal yang kami targetkan,” ujar Srinivas yakin.

Isu Privasi dan Klarifikasi CEO

Comet sempat menuai kontroversi terkait wacana pengumpulan data pengguna di luar aplikasi demi personalisasi iklan. Meski pernyataan ini memicu kekhawatiran, Srinivas kemudian menegaskan bahwa komentar tersebut telah diambil di luar konteks. Ia memastikan, setiap pengguna akan diberikan pilihan untuk menolak penggunaan data pribadi mereka untuk personalisasi.

Iklan

Persaingan dan Tantangan Hukum

Kehadiran Comet otomatis menempatkannya dalam persaingan dengan browser AI lain seperti Opera Neon, serta proyek serupa yang sedang dikembangkan oleh Google dan OpenAI. Di sisi lain, Perplexity juga menghadapi gugatan hukum dari Dow Jones dan NY Post terkait dugaan pelanggaran hak cipta konten.

Meski demikian, Perplexity menegaskan komitmennya untuk menghormati hak penerbit dan menawarkan skema pembagian pendapatan untuk media yang terlibat.

Pertumbuhan Pesat Perplexity

Sejak didirikan pada tahun 2022, Perplexity telah menunjukkan pertumbuhan pesat. Perusahaan ini berhasil mengumpulkan modal lebih dari 500 juta dolar AS dan mencatat lebih dari 100 juta pencarian setiap minggunya melalui mesin pencari bertenaga AI.

Dengan hadirnya Comet, Perplexity berharap dapat memperluas jangkauan dan memperkuat posisi di pasar browser AI yang semakin kompetitif.