Piala Dunia Klub 2025 menyajikan momen emosional yang tak terlupakan saat Ousmane Dembele dari Paris Saint-Germain (PSG) mencetak gol dan memberikan penghormatan khusus kepada Diogo Jota. Dalam pertandingan melawan Bayern Muenchen, Dembele tak hanya menunjukkan kehebatannya di lapangan, tetapi juga dalam cara yang penuh makna.
Pertandingan yang berlangsung di Mercedes-Benz Stadium pada Sabtu malam (5/6/2025) itu berakhir dengan kemenangan PSG 2-0. Setelah babak pertama yang ketat tanpa gol, PSG akhirnya memecah kebuntuan di menit ke-78 lewat tendangan keras Desire Doue. Dembele kemudian menambahkan gol kedua di masa injury time, menjadikannya penentu kemenangan timnya.
Dembele Rayakan Gol dengan Gaya Unik
Usai mencetak golnya di menit ke-90+6′, Dembele melakukan selebrasi yang mencuri perhatian. Ia menirukan gaya selebrasi Diogo Jota, yang dikenal dengan aksi bermain video game. Dembele duduk dan menggerakkan tangannya seolah-olah memegang joystick, sebagai bentuk penghormatan kepada Jota yang baru saja meninggal dunia.
Tragedi Kehilangan Diogo Jota
Diogo Jota, pemain asal Portugal, meninggal dunia dalam kecelakaan mobil tragis pada Kamis (3/7/2025) di usia 28 tahun. Kecelakaan tersebut terjadi di jalan tol A-52, dekat Zamora, Spanyol, ketika ban mobil yang mereka tumpangi pecah saat menyalip kendaraan lain, menyebabkan kecelakaan fatal yang merenggut nyawa Jota dan adiknya, Andre Silva.
Tanggapan Kapten PSG
Setelah pertandingan, kapten PSG, Marquinhos, memberikan tanggapannya mengenai penghormatan yang dilakukan Dembele. Ia menyatakan bahwa Jota sangat layak mendapatkan penghormatan tersebut. “Kami memiliki pemain Portugal di ruang ganti kami. Mereka baru saja bersamanya beberapa minggu lalu saat memenangkan UEFA Nations League. Jadi itu sangat sulit. Dia pantas mendapatkan semua penghormatan di dunia,” ujar Marquinhos.
Dengan penghormatan ini, Dembele tidak hanya menunjukkan rasa hormat kepada rekan satu tim, tetapi juga mengingatkan kita akan nilai persahabatan dalam olahraga. Momen ini menjadi salah satu kenangan manis di Piala Dunia Klub 2025, di mana sepak bola tidak hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang kemanusiaan.