Pasar Bitcoin kembali menunjukkan gairah tinggi dengan lonjakan signifikan pada open interest kontrak berjangka Bitcoin. Kenaikan ini menandai momentum terkuat dalam empat bulan terakhir, yang terjadi bersamaan dengan harga Bitcoin yang mendekati angka $110.000.
Pergerakan ini tak hanya menarik perhatian para trader, tetapi juga investor global yang terus memantau dinamika aset digital di tengah kondisi perekonomian yang terus berubah. Berikut ulasan lengkap terkait lonjakan open interest dan faktor pendukungnya di pasar kripto.
Lonjakan Open Interest di Bursa Offshore
Berdasarkan data terbaru dari Velo, open interest pada kontrak berjangka perpetual Bitcoin di bursa offshore meningkat drastis menjadi $26,91 miliar dalam satu hari. Ini merupakan peningkatan harian terbesar sejak 2 Maret, menunjukkan aktivitas perdagangan yang sangat intens di platform seperti Binance, Bybit, OKX, Deribit, dan Hyperliquid.
Open interest sendiri merupakan jumlah total kontrak yang masih aktif dan belum ditutup, biasanya dihitung berdasarkan nilai dolar AS. Kenaikan open interest yang terjadi bersamaan dengan naiknya harga Bitcoin biasanya mengindikasikan tren bullish yang kuat dan berkelanjutan di pasar.
Faktor Pendukung Kenaikan Harga Bitcoin
Harga Bitcoin melonjak lebih dari 3% ke level $109.514,89, didorong oleh beberapa faktor kunci. Laporan pekerjaan ADP AS yang di bawah ekspektasi memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve. Selain itu, kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan Vietnam serta peluncuran ETF baru REX-Osprey Solana + Staking (SSK) turut mendorong sentimen positif di pasar kripto.
Perubahan Tingkat Pendanaan dan Dampak Likuidasi
Tingkat pendanaan (funding rate) untuk kontrak perpetual Bitcoin dan Ethereum juga mengalami kenaikan. Dari sekitar 5% per tahun, kini menyentuh lebih dari 7%, menandakan permintaan yang meningkat untuk posisi bullish dengan leverage. Sementara itu, koin seperti DOGE dan ADA mencatat tingkat pendanaan yang lebih tinggi, bahkan melewati angka 10%.
Lonjakan harga Bitcoin ini memicu likuidasi besar-besaran senilai total $300 juta karena penutupan paksa posisi berjangka yang memiliki margin tidak cukup. Sebagian besar likuidasi terjadi pada posisi short bearish. Data dari Coinglass menunjukkan dalam 24 jam terakhir terdapat 107.604 trader yang mengalami likuidasi, dengan nilai pesanan tunggal terbesar mencapai lebih dari $2,32 juta di platform Hyperliquid.