Crypto

Rekor Baru! Bitcoin Capai Rp 1,83 Miliar, Ada Peran Trump dan Regulasi Baru AS

Publica.id – Harga Bitcoin kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, menembus level US$111.999 atau sekitar Rp1,83 miliar per koin (kurs Rp16.400) pada Kamis (22/5/2025).

Lonjakan ini tidak hanya menandai pencapaian harga baru, tetapi juga menunjukkan perubahan signifikan dalam dinamika pasar kripto dan keuangan global.

Kenaikan Bitcoin kali ini terjadi di tengah berbagai faktor yang memperkuat posisinya sebagai alternatif penyimpan nilai, mulai dari momentum politik di Amerika Serikat, meningkatnya adopsi investor institusional, hingga melemahnya kepercayaan terhadap dolar AS dan pasar obligasi.

Regulasi Politik Dorong Lonjakan Harga Bitcoin

Salah satu pemicu utama kenaikan tajam ini adalah disahkannya GENIUS Act oleh Senat Amerika Serikat, sebuah rancangan undang-undang yang mengatur legalitas stablecoin, aset kripto yang nilainya dipatok pada mata uang konvensional seperti dolar AS, sehingga relatif lebih stabil dibandingkan Bitcoin.

Langkah ini dinilai sebagai titik balik penting dalam pengembangan industri kripto, membuka jalan bagi legalisasi dan adopsi lebih luas, baik di sektor pembayaran digital maupun investasi jangka panjang.

Presiden AS Donald Trump secara terbuka mendukung industri kripto melalui RUU pro-kripto yang ia canangkan bersama penasihat teknologinya, David Sacks. Trump menyatakan dukungannya terhadap RUU tersebut dan menyebut akan menandatanganinya sebelum Kongres reses pada Agustus.

Baca Juga: Texas Sahkan RUU Cadangan Bitcoin, Inisiatif Kripto Terbesar di AS

Institusi dan Korporasi Tambah Kepemilikan Bitcoin

Tak hanya dari sisi regulasi, dukungan terhadap Bitcoin juga mengalir dari kalangan investor institusional dan perusahaan publik.

Data dari Bitcoin Treasuries mencatat bahwa kepemilikan Bitcoin oleh perusahaan publik telah melonjak 31 persen sejak awal tahun menjadi sekitar US$349 miliar, atau 15 persen dari total suplai Bitcoin yang beredar.

“Pergerakan Bitcoin didorong oleh momentum positif, optimisme terhadap regulasi kripto AS, dan minat berkelanjutan dari pembeli institusional,” kata James Butterfill, Kepala Riset di manajer aset digital CoinShares yang dikutip dari CNBC, Jumat, (23/05/2025).

Selain itu, ETF Bitcoin menunjukkan arus dana masuk yang kuat dan konsisten sepanjang Mei, menandakan tingginya kepercayaan pasar terhadap keberlanjutan nilai aset kripto ini.

Baca Juga: Barclays Bank Ungkap Kepemilikan Bitcoin ETF Senilai $131 Juta

Bitcoin Jadi Alternatif Lindung Nilai

Ketidakpastian terhadap ekonomi Amerika Serikat dan melemahnya kepercayaan terhadap dolar AS mendorong investor mencari alternatif penyimpan nilai.

Penurunan peringkat utang AS oleh Moody’s serta kekhawatiran akan pelebaran defisit anggaran akibat kebijakan pajak pro-Trump turut menjadi pendorong tren ini.

Menurut Bryan Armour, Direktur Riset di Morningstar, lonjakan harga Bitcoin kali ini adalah hasil kombinasi dari dua faktor utama:

“Ini adalah kombinasi antara adopsi regulasi yang positif dan meningkatnya kekhawatiran terhadap kekuatan dolar AS,” ujarnya.

Di saat pasar saham AS melemah — indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun 2% dan 3% sejak pemilu — Bitcoin justru menguat. Ini menandakan adanya pergeseran korelasi historis dan munculnya Bitcoin sebagai aset yang semakin independen dari pasar tradisional.

Langkah Coinbase, salah satu bursa kripto terbesar di dunia, masuk ke dalam indeks S&P 500 juga menjadi validasi penting bagi industri aset digital. Ini menandai semakin diterimanya perusahaan kripto dalam ekosistem keuangan mainstream, sekaligus memperluas eksposur institusional terhadap pasar aset digital.

Bahkan CEO JPMorgan, Jamie Dimon, yang sebelumnya skeptis terhadap Bitcoin, kini mengizinkan nasabah banknya untuk membeli mata uang kripto tersebut, menandai perubahan sikap signifikan dari pelaku industri keuangan tradisional.

Rekor harga baru Bitcoin ini menunjukkan bahwa aset kripto semakin memantapkan posisinya dalam lanskap keuangan global. Meski volatilitas tetap menjadi risiko, tren adopsi institusional dan dukungan regulasi menandai babak baru dalam evolusi Bitcoin sebagai aset digital utama.

Artikel ini bukan merupakan saran atau rekomendasi investasi. Setiap langkah investasi dan perdagangan mengandung risiko, dan pembaca diharapkan untuk melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan.