Legenda Manchester United, Paul Scholes, secara terbuka menyarankan mantan klubnya untuk menerima tawaran fantastis dari Al-Hilal untuk melepas sang kapten, Bruno Fernandes. Komentar ini muncul di tengah spekulasi panas mengenai masa depan Fernandes yang menjadi incaran serius klub asal Arab Saudi tersebut.

Dalam pernyataan terbarunya di program The Overlap Fan Debate, Scholes menyatakan bahwa tawaran senilai £100 juta yang diajukan Al-Hilal terlalu besar untuk ditolak. Ia menilai bahwa meski Fernandes telah memberikan kontribusi signifikan sejak kedatangannya di Old Trafford, gaya permainannya kini dinilai tidak cocok dengan sistem yang akan diterapkan pelatih anyar, Ruben Amorim.

“Mereka berbicara soal £100 juta untuknya. Manchester United tidak boleh menolaknya,” kata Scholes. “Bruno memang pemain hebat dan sudah membawa tim ini di pundaknya, tapi di mana sebenarnya posisinya? Sebagai nomor 10? Gelandang bertahan? Dia justru membingungkan sistem karena tidak punya peran yang jelas.”

Al-Hilal dikabarkan telah menyiapkan kontrak senilai £200 juta untuk Fernandes dan berharap dapat menjadikannya sebagai wajah baru klub menjelang Piala Dunia Antarklub yang akan digelar di Amerika Serikat. Agen Fernandes juga dilaporkan telah mencapai kesepakatan personal dengan pihak Al-Hilal, membuat transfer ini semakin mendekati kenyataan.

Meskipun Fernandes tampil gemilang secara statistik dengan mencetak 19 gol dan 20 assist dalam 57 penampilan musim ini, musim 2024/25 tetap menjadi salah satu musim terburuk United dalam sejarah modern. Klub menutup musim di posisi ke-15 klasemen Premier League dan gagal lolos ke kompetisi Eropa untuk pertama kalinya sejak 2015.

Iklan

Scholes bukan satu-satunya sosok yang meragukan kecocokan Fernandes dalam proyek baru United. Analis sepak bola Jamie Carragher menyebut sang pemain seperti “anak sekolah yang berlarian ke mana-mana”, menekankan ketidaktertiban posisi Fernandes di lapangan. Meski demikian, pelatih Ruben Amorim tetap menyatakan keinginannya mempertahankan sang kapten dan memuji kepemimpinan serta dedikasi Fernandes di tengah masa sulit.

Kini, Manchester United menghadapi dilema besar: mempertahankan ikon tim yang produktif namun mungkin tak lagi cocok secara taktik, atau menerima dana besar dari Timur Tengah untuk membiayai era baru di bawah Ruben Amorim.

Dengan jendela transfer musim panas yang akan segera dibuka, nasib Bruno Fernandes bisa menjadi titik awal revolusi skuad Setan Merah.