Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pandangannya terkait keputusan beberapa pemain keturunan asing yang memilih berkarier di Liga Indonesia, tepatnya Liga 1 atau Super League. Fenomena ini menjadi perbincangan hangat, terutama setelah nama-nama seperti Jens Raven, Rafael Struick, dan Jordi Amat resmi memperkuat klub-klub di Indonesia.

Banyak warganet menilai bahwa Struick dan Jens Raven terlalu cepat memutuskan untuk berkarier di Liga Indonesia, mengingat mereka sebelumnya bermain di liga-liga yang lebih kompetitif di luar negeri. Namun, Erick menilai keputusan tersebut sangat wajar dan masuk akal bagi seorang pemain profesional yang mengutamakan menit bermain demi kelangsungan kariernya.

Pemain Profesional Butuh Kesempatan Bermain

Erick menegaskan bahwa setiap pemain tidak hanya ingin bermain di tim nasional, tetapi juga menginginkan kesempatan bermain di klub yang benar-benar membutuhkan mereka, tanpa memandang lokasi klub tersebut. “Pemain pasti tidak hanya ingin main di Timnas. Mereka ingin bermain di klub yang benar-benar membutuhkan mereka, dimanapun itu,” ujar Erick saat ditemui wartawan pada Kamis (25/7/2025).

Dia mencontohkan bagaimana pemain Jepang yang tersebar di berbagai liga dunia, mulai dari Liga Inggris, Jerman, hingga liga-liga yang lebih kecil seperti Liga Indonesia. Menurut Erick, menjadi pesepakbola sama seperti pekerjaan lain yang perlu memperhitungkan penghasilan dan keberlangsungan hidup.

Pemain Jepang dan Peluang di Liga Indonesia

“Jepang sudah ranking 17 dunia. Pemainnya ada di Liga Inggris, Jerman, Italia, bahkan ada juga yang main di liga kecil seperti Indonesia,” jelasnya. Erick menambahkan bahwa tidak ada yang salah atau benar dalam memilih karier di liga tertentu. Pemain tentu mencari peluang yang terbaik bagi dirinya dan keluarganya.

Apresiasi untuk Pemain yang Kembali ke Tanah Air

Erick juga menyampaikan apresiasi bagi pemain Indonesia yang masih mampu bersaing di Eropa. Namun, apabila mereka memutuskan kembali ke Indonesia, hal itu juga membawa dampak positif bagi kualitas liga domestik.

Iklan

“Kalau mereka masih bisa main di Eropa, kita bersyukur. Tapi kalau sebagian kembali ke Indonesia, itu juga bagus. Liga kita jadi lebih berkualitas,” tuturnya.

PSSI Dorong Regenerasi Pemain Muda

Selain itu, PSSI terus mendorong pengembangan pemain muda lokal dengan menerapkan regulasi wajib memainkan pemain U-23 di Liga 1 dan U-20 pada kompetisi kasta kedua. Langkah ini diambil agar proses regenerasi berjalan lancar dan tidak bergantung pada pemain asing dengan kualitas yang kurang memadai.

“Regenerasi jalan. Jangan terus bergantung pada pemain asing yang kualitasnya tidak bagus,” pungkas Erick Thohir.