Indonesia telah resmi diumumkan sebagai tuan rumah M7 World Championship, turnamen esports Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) paling bergengsi di dunia. Pengumuman ini disampaikan Moonton dalam final M6 World Championship, yang menampilkan latar Monumen Nasional (Monas) sebagai simbol lokasi M7.
Kabar ini menjadi kebanggaan bagi komunitas MLBB di Indonesia, yang terakhir kali menjadi tuan rumah pada M4 tahun 2023. Ajang ini juga memberikan peluang besar bagi tim-tim Indonesia untuk membuktikan diri di panggung dunia.
Jadwal M7 World Championship
Turnamen M7 dijadwalkan berlangsung pada Januari 2026. Tidak seperti biasanya yang diadakan pada akhir tahun, M7 digeser karena padatnya kalender esports 2025, termasuk SEA Games Ke-33 di Thailand pada November-Desember.
Seperti halnya M2 dan M4 yang digelar pada Januari, keputusan ini diambil untuk memberikan waktu persiapan yang lebih matang bagi penyelenggara dan peserta.
Lokasi Venue M7: Jakarta atau Kota Lain?
Hingga kini, venue resmi M7 World Championship belum diumumkan. Jakarta menjadi kandidat utama, mengingat statusnya sebagai ibu kota dengan infrastruktur terbaik. Namun, PBESI (Pengurus Besar Esports Indonesia) menyatakan bahwa lokasi masih dalam kajian, dengan beberapa kota lain yang turut dipertimbangkan.
Dalam wawancara di M6 World Championship, perwakilan PBESI, Yudistira Adipratama, menyebutkan bahwa ada banyak opsi selain Jakarta.
“Jakarta mungkin (masih) menjadi pilihan terbaik, cocok untuk digunakan. Namun, jika kita berbicara mengenai banyak tempat di Indonesia, tidak hanya di Jakarta,” ucap Yudistira.
Ia juga menambahkan bahwa Mandalika menjadi salah satu opsi menarik karena keindahan alamnya yang dapat mendukung promosi pariwisata Indonesia.
“Saya berharap bahwa kami dapat menyelenggarakan M7 di Mandalika mungkin, atau tempat lainnya yang menarik perhatian turis di Indonesia. Soalnya saya selalu percaya bahwa setiap orang bisa menikmati turnamen esports dengan keindahan alam di sekitar dan Indonesia sangat kuat dalam aspek tersebut,” tambahnya.
Selain Mandalika, Yudistira juga menekankan bahwa venue bisa saja berada di mana saja selama didukung penuh oleh stakeholder.
“Saya kira bisa di mana pun (tak hanya di Jakarta), selama mendapat dukungan penuh dari seluruh stakeholder saya kira tidak menjadi masalah,” pungkasnya.
Selain Jakarta dan Mandalika, daerah lain seperti misalnya Bali, dan Bandung juga memiliki potensi menjadi venue M7 World Championship. Bali telah membuktikan dirinya sebagai tuan rumah yang sukses untuk berbagai acara internasional, seperti IESF. Keindahan alamnya yang memikat juga dapat mendukung promosi global turnamen ini.
Sementara itu, Bandung menunjukkan antusiasme luar biasa saat menjadi tuan rumah Grand Final MPL ID Season 14. Dengan venue-venue klasik yang dimiliki kota ini, Bandung bisa memberikan nuansa unik yang khas untuk M7 World Championship.
Harapan untuk Tim Asal Indonesia
Sebagai tuan rumah, tim-tim Indonesia tentu akan mendapatkan keuntungan besar dari dukungan luar biasa para penggemar. Dukungan ini menjadi semangat tambahan setelah gagal meraih gelar juara di M6 World Championship, di mana Team Liquid ID, salah satu wakil Indonesia, harus puas sebagai runner-up setelah kalah 4-1 dari Fnatic ONIC PH.
Pengalaman di M6 diharapkan menjadi pelajaran berharga yang akan mendorong tim Indonesia untuk bangkit lebih kuat dan siap membuktikan kualitas mereka di panggung internasional.