MicroStrategy Siapkan Penawaran Saham $2 Miliar untuk Tambah Cadangan Bitcoin

MicroStrategy, perusahaan raksasa yang dikenal sebagai pengoleksi Bitcoin terbesar di dunia, kembali mengguncang pasar. Kali ini, mereka merancang langkah berani untuk mengumpulkan dana $2 miliar melalui penawaran saham preferen abadi.

Strategi ini bukan hanya sekadar menambah cadangan Bitcoin, tetapi juga memperkuat posisi keuangan perusahaan sekaligus menunjukkan ambisi besar mereka dalam menguasai dunia kripto.

Strategi Pendanaan dengan Inovasi Baru

Pada 3 Januari, MicroStrategy menegaskan bahwa inisiatif ini terpisah dari rencana besar mereka sebelumnya, yaitu mengumpulkan $21 miliar dalam bentuk ekuitas dan instrumen pendapatan tetap.

Uniknya, saham preferen abadi ini dirancang tanpa tanggal jatuh tempo. Pendanaan dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti konversi saham biasa kelas A, pembayaran dividen tunai, atau penebusan saham. Para investor dijanjikan dividen reguler, menjadikannya solusi kreatif untuk menghimpun dana segar.

Dylan LeClair, seorang pakar Bitcoin dari Metaplanet, menyebut langkah ini sebagai terobosan revolusioner. “Penawaran ini memberikan kesempatan bagi investor untuk menikmati volatilitas Bitcoin, sementara MicroStrategy mampu mendapatkan dana dengan biaya yang terukur,” ujarnya.

Menurut LeClair, meskipun tingkat dividen tahunan mencapai 6%, beban tahunan sebesar $120 juta tetap terjangkau untuk perusahaan yang berhasil mengamankan lebih dari $15 miliar modal ekuitas pada tahun 2024.

“Volatilitas adalah daya tarik utama, dan imbal hasil Bitcoin adalah kuncinya. Produk ini adalah opsi paling menarik yang bisa ditawarkan MicroStrategy di pasar pendapatan tetap,” tambahnya.

Kapan Rencana ini Akan Dijalankan?

MicroStrategy berencana meluncurkan penawaran ini pada kuartal pertama 2025, tergantung pada kondisi pasar yang mendukung. Namun, hingga saat ini, belum ada komitmen final untuk melanjutkan proyek ini.

Langkah berani MicroStrategy dalam mengakuisisi Bitcoin telah mengubah posisinya di pasar. Saham perusahaan melonjak, bahkan masuk dalam indeks Nasdaq 100. Pendekatan unik mereka—membeli Bitcoin dengan menerbitkan utang dan ekuitas—membuat mereka dijuluki sebagai pelopor “perbendaharaan Bitcoin.”

Meski demikian, strategi ini tak lepas dari tantangan. Penambahan saham baru berpotensi mengurangi nilai kepemilikan pemegang saham lama dan menekan laba per saham. The Kobeissi Letter memperingatkan, jika gagal mendapatkan pendanaan tambahan, strategi Bitcoin MicroStrategy bisa menghadapi hambatan serius.