Wimbledon 2025 menyuguhkan kejutan besar melalui aksi Laura Siegemund, petenis asal Jerman yang membuktikan usia bukanlah penghalang untuk meraih prestasi gemilang. Di usianya yang menginjak 37 tahun, Siegemund tampil beringas dengan mengalahkan unggulan keenam, Madison Keys, dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 6-3, 6-3 pada Jumat (4/7).

Kemenangan ini tidak hanya meloloskannya ke babak keempat Grand Slam lapangan rumput bergengsi tersebut, tetapi juga menandai pencapaian terbaiknya dalam karier Grand Slam yang telah ia jalani selama lebih dari satu dekade.

Dari Perjuangan Berat Menuju Kesuksesan

Karier Siegemund di panggung Grand Slam penuh liku. Ia sempat gagal melewati babak kualifikasi dalam sepuluh kesempatan awalnya. Bahkan ketika akhirnya berhasil menembus babak utama Wimbledon lewat jalur kualifikasi sepuluh tahun lalu, ia langsung tersingkir di putaran pertama.

Tahun ini, segalanya berubah drastis. Dengan status sebagai petenis tertua kedua di sektor putri dan peringkat ke-104 dunia, Siegemund menunjukkan performa terbaiknya sepanjang karier di All England Club. Dalam tempo lima hari, ia berhasil mengantongi tiga kemenangan, jumlah yang lebih banyak dibanding total kemenangan Grand Slam-nya di Wimbledon selama sepuluh tahun terakhir.

Madison Keys, juara Australian Open yang tengah berada dalam performa puncak dengan catatan 13 kemenangan dari 14 pertandingan Grand Slam tahun ini, tak mampu mengatasi permainan tak terduga Siegemund.

Pertandingan di Court 2 berlangsung dalam cuaca cerah, kontras dengan gaya bermain “misterius” Siegemund. Ia mengombinasikan drop shot licik, slice tajam, lob menjengkelkan, dan pukulan pendek yang tidak terduga, sehingga membuat Keys kesulitan menjaga ritme permainan.

Di set pertama saja, Siegemund berhasil mematahkan servis Keys sebanyak tiga kali. Namun kemenangan set tersebut bukan semata-mata karena servis lawan yang goyah, melainkan juga ketangguhan Siegemund dalam menghadapi tekanan. Ia memimpin statistik penyelamatan break point tertinggi di sektor putri dengan persentase 89 persen, dan sukses menyelamatkan tiga dari empat peluang break yang dihadapinya.

Ketika Keys sempat mematahkan servis Siegemund di awal set kedua, muncul harapan akan perubahan arah pertandingan. Namun Siegemund tetap tenang dan justru membalas dengan dua break tambahan untuk memastikan kemenangan dalam dua set langsung.

Iklan

Statistik Menunjukkan Dominasi Sang Veteran

Dari sisi statistik, Siegemund benar-benar menguasai pertandingan. Ia mencatat 19 winner dengan hanya 11 unforced error, menandakan permainan yang efisien dan rapi. Sementara Keys mencetak 16 winner namun dibayangi 31 unforced error, memperlihatkan frustrasi yang dialaminya sepanjang laga.

Siegemund juga berhasil mematahkan servis Keys sebanyak lima kali secara total. Kombinasi pengalaman, konsistensi, dan gaya bermain yang tidak terduga menjadi kunci keberhasilannya mengalahkan lawan yang secara peringkat jauh lebih tinggi.

Tantangan Berikutnya Adalah Solana Sierra

Di babak keempat, Siegemund akan menghadapi Solana Sierra, petenis muda asal Argentina berusia 21 tahun yang juga tampil mengejutkan. Sierra, yang masuk ke undian utama sebagai lucky loser, berhasil menyingkirkan Cristina Bucsa dengan skor 7-5, 1-6, 6-1, mencatatkan tiga kemenangan Grand Slam pertamanya.

Pertemuan antara dua underdog ini menjanjikan pertarungan menarik antara pengalaman matang dan semangat muda. Apapun hasilnya, kisah mereka telah memperkaya Wimbledon 2025 dengan warna yang berbeda dari biasanya.

Laura Siegemund adalah bukti nyata bahwa konsistensi dan ketekunan bisa membawa hasil luar biasa, bahkan di usia yang dianggap sudah tidak muda lagi di dunia tenis profesional. Dari pemain yang dulu selalu tersingkir di babak kualifikasi, kini ia menjadi salah satu bintang paling mengejutkan di Wimbledon 2025. Akankah dongengnya berlanjut? Kita tunggu bersama di babak keempat.