Grigor Dimitrov nyaris mencetak kejutan besar di Wimbledon 2025. Pemain Bulgaria itu berhasil memenangkan dua set pertama saat menghadapi unggulan utama, Jannik Sinner, pada babak 16 besar. Namun, nasib berkata lain ketika cedera pectoral mendadak memaksanya mengakhiri pertandingan lebih awal.
Keadaan berubah drastis ketika Dimitrov yang sedang unggul 6-3, 7-5, 2-2 tiba-tiba jatuh kesakitan saat melakukan servis. Ia langsung memegangi otot dada kanannya dan mendapat pertolongan dari tim medis. Meski terlihat tertawa kecil, tanda ia menyadari peluang besar itu sirna, Dimitrov tetap berusaha melanjutkan pertandingan.
Setelah mendapat perawatan singkat di luar lapangan, Dimitrov kembali dan berjabat tangan dengan Sinner sebagai tanda menyerah dan tidak bisa melanjutkan pertandingan. Pada saat itu, Dimitrov sudah memenangkan game keempat di set ketiga dan skor sedang 2-2.
Penonton di Centre Court memberikan tepuk tangan meriah sebagai bentuk penghormatan kepada Dimitrov yang telah berjuang keras.
Dimitrov datang ke Wimbledon dengan harapan besar, bertekad mencapai semifinal untuk pertama kalinya sejak 2014. Namun, cedera kembali jadi momok yang menghambat langkahnya, terutama di turnamen Grand Slam. Ini merupakan turnamen kelima berturut-turut yang harus ia tinggalkan karena cedera, setelah sebelumnya mengalami masalah paha di French Open dan robekan otot abduktor di babak keempat Australian Open 2024.
Meski mendapat kemenangan karena walkover, Sinner tidak merasa puas. “Saya tidak menganggap ini sebagai kemenangan,” ucap Sinner usai pertandingan. Ia juga memuji ketangguhan Dimitrov yang memang pemain luar biasa, meski beruntung kurang berpihak dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan kemenangan ini, Sinner melaju ke babak perempat final dan akan menghadapi bintang muda Amerika Serikat, Ben Shelton, yang merupakan unggulan ke-10. Shelton lolos setelah mengalahkan Lorenzo Sonego dalam empat set dengan skor 3-6, 6-1, 7-6, 7-5 pada pertandingan yang berlangsung Senin kemarin.