Penemuan objek seukuran Jupiter yang saling berpasangan di ruang antarbintang oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) pada 2023 sempat menjadi bahan perbincangan hangat di dunia astronomi. Objek-objek ini, yang dikenal sebagai JuMBOs (Jupiter Mass Binary Objects), tampak seperti planet gas raksasa yang tidak mengorbit bintang, melainkan mengelilingi satu sama lain di dalam Gugus Nebula Orion.
Studi Baru: JuMBOs Mungkin Bukan Planet Nyata
Namun, penelitian terkini dari Universitas Sheffield, Inggris, membawa perspektif berbeda. Tim ilmuwan yang dipimpin oleh astrofisikawan Richard Parker melakukan simulasi komputer canggih untuk menguji apakah pasangan planet raksasa ini benar-benar dapat bertahan hidup di lingkungan padat bintang seperti Nebula Orion.
Lewat lima model nebula berisi total 1.500 objek kombinasi antara bintang dan JuMBOs para peneliti menjalankan 10 simulasi N-body pada tiap modelnya. Metode ini memungkinkan mereka memetakan interaksi gravitasi antara seluruh objek secara bersamaan.
Hasil Simulasi: Mayoritas JuMBOs Tidak Bertahan
Hasilnya cukup mencengangkan: hampir 90% pasangan JuMBOs dalam simulasi hancur dalam waktu satu juta tahun akibat gangguan gravitasi dari bintang-bintang muda di sekitarnya. Bahkan pada skenario paling stabil, hanya sekitar separuh JuMBOs yang berhasil bertahan dari gangguan eksternal.
Richard Parker menjelaskan, “Karena massa JuMBOs lebih kecil dibandingkan sistem bintang-planet, energi ikatan mereka juga lebih rendah sehingga mudah terganggu oleh tarikan gravitasi objek lain di sekitarnya.” Dengan demikian, kemungkinan pasangan planet raksasa ini bisa bertahan di area padat seperti Nebula Orion sangatlah kecil.
Hipotesis: Hanya Ilusi dari Latar Belakang?
Penemu lain, Kevin Luhman dari Universitas Penn State, sebelumnya juga berpendapat objek yang tertangkap JWST bisa jadi hanyalah objek latar belakang yang secara kebetulan berada di garis pandang teleskop. Artinya, JuMBOs mungkin bukanlah planet sungguhan, melainkan hasil dari kebisingan optik pada data pengamatan.
Langkah Selanjutnya: Analisis Data Secara Independen
Penelitian ini, yang dipublikasikan 2 Mei 2025 di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society: Letters, menyimpulkan bahwa jumlah JuMBOs nyata kemungkinan jauh lebih sedikit dibandingkan yang tercatat pada data JWST, atau bahkan mungkin tidak ada sama sekali.
Parker menegaskan pentingnya analisis ulang data mentah dari JWST oleh tim ilmuwan lain secara independen. “Hanya dengan verifikasi data secara mandiri, tabir misteri JuMBOs bisa benar-benar terbuka,” tutupnya.