Olahraga

Timnas Indonesia Terancam Diskualifikasi Piala AFF 2025 Gara-gara Ulah Fans

Iklan

Timnas Indonesia tengah menghadapi ancaman serius untuk didiskualifikasi dari Piala AFF 2025. Penyebabnya adalah tindakan tidak terpuji dari sebagian suporter saat pertandingan melawan Malaysia pada Senin, 21 Juli 2025.

Dalam laga yang berlangsung sengit tersebut, sejumlah oknum fans Timnas Indonesia melakukan provokasi dengan membentangkan bendera Malaysia secara terbalik. Aksi ini langsung menjadi sorotan tajam dan menuai kecaman keras dari media luar negeri, khususnya dari Malaysia.

Iklan

Reaksi Keras Media Malaysia dan Potensi Sanksi FIFA

Media Malaysia, Majoroti, menyerukan federasi sepak bola Malaysia untuk menindaklanjuti insiden ini dengan mengumpulkan bukti visual dan kesaksian terkait kejadian tersebut. Langkah ini bertujuan untuk membawa kasus ini ke perhatian FIFA agar mendapat tindakan lanjutan.

Jika FIFA menilai pelanggaran ini serius, Indonesia bisa menghadapi berbagai sanksi, mulai dari denda finansial, pembatasan jumlah penonton, hingga diskualifikasi dari Piala AFF 2025. Namun, hingga Kamis, 24 Juli 2025, baik FIFA maupun PSSI belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden ini, sehingga peluang Indonesia tetap melaju ke final masih terbuka lebar.

Publik Malaysia Murka dan Tuntutan Tanggung Jawab

Insiden pembalikan bendera tersebut memicu kemarahan publik Malaysia. Berbagai media di negara tersebut mengecam tindakan tidak sportif ini dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap Pasal 16 (2) (d) Kode Disiplin FIFA.

Media Majoroti juga menuntut Asosiasi Sepak Bola Indonesia untuk bertanggung jawab dan mengambil langkah tegas terhadap oknum suporter yang melakukan provokasi tersebut agar kejadian serupa tidak terulang.

Kasus Serupa Sebelumnya

Indonesia sebenarnya pernah mendapat sanksi dari FIFA akibat ulah suporter dalam pertandingan melawan Bahrain awal tahun ini. Saat itu, suporter Indonesia terbukti melakukan tindakan yang merendahkan tim lawan, sehingga FIFA menjatuhkan denda dan pembatasan jumlah penonton selama kompetisi berlangsung.

Kasus terbaru ini memperlihatkan betapa pentingnya pengawasan dan pengendalian perilaku suporter demi menjaga nama baik tim nasional dan menghindari konsekuensi yang merugikan Indonesia di kancah internasional.

Iklan